kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kepuasan Publik ke Jokowi Menurun, Terendah dalam 6 Tahun Terakhir


Minggu, 15 Mei 2022 / 19:20 WIB
Kepuasan Publik ke Jokowi Menurun, Terendah dalam 6 Tahun Terakhir
ILUSTRASI. Pernyataan Presiden Joko Widodo terkait Pasokan Batubara, LNG, dan Harga Minyak Goreng, Senin, 03 Januari 2022.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil survei nasional Indikator terakhir pada 5 – 10 Mei 2022 menunjukkan kepuasan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menurun menjadi 58,1%, terendah dalam enam tahun terakhir.

Dengan demikian, sejak Januari 2022, approval rating Presiden sudah turun lima kali, meski sempat mengalami rebound pada 20-25 April 2022.

Secara umum, penurunan approval Presiden Jokowi kali ini disebabkan oleh kesenjangan (gap) antara ekspektasi kebijakan dengan realitas di lapangan terkait penanganan minyak goreng.

"Approval Presiden mengalami tekanan ketika inflasi tinggi. Sebaliknya ketika inflasi menurun, kepuasan terhadap Presiden meningkat," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam siaran persnya, Minggu (15/5).

Burhanuddin menuturkan, mayoritas masih mengalami kesulitan mendapat minyak goreng meski menurun sangat besar, dan mayoritas mengalami kesulitan karena harganya yang kurang terjangkau.

Baca Juga: Survei Indikator Politik: 58,1% Publik Puas dengan Kinerja Jokowi

Dukungan terhadap kebijakan larangan ekspor sangat tinggi, sekitar 89,5% warga mendukung keputusan Presiden melarang ekspor minyak goreng untuk sementara waktu. Artinya, sikap normatif publik sangat mendukung langkah Presiden ini.

“Namun survei pada Mei ini juga kami menemukan 72,8% warga masih merasa harga minyak goreng saat ini kurang terjangkau atau tidak terjangkau sama sekali. Survei juga menemukan hanya 5% warga yang membeli minyak goreng curah sesuai HET yang ditetapkan pemerintah,” ujarnya.

Ini menunjukkan bahwa kebijakan larangan ekspor dianggap belum berhasil menurunkan harga minyak goreng sehingga kepuasan terhadap presiden menurun.

Adapun survei dilakukan menggunakan kontak telepon kepada 1.228 responden yang berlangsung pada 5-10 Mei 2022.

Dalam survei ini, margin of error diperkirakan kurang lebih 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×