kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Kepala UKP4: Produksi minyak mentah Indonesia turun 12% setiap tahun


Kamis, 13 Januari 2011 / 17:54 WIB
Kepala UKP4: Produksi minyak mentah Indonesia turun 12% setiap tahun


Reporter: Hans Henricus |

JAKARTA. Produksi minyak mentah Indonesia melemah. Kepala Unit kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Kuntoro Mangkusubroto mengungkapkan tren produksi turun rata-rata 12% setiap tahun.

Sedangkan, tambahannya hanya 8,5% setiap tahun. "Kita perlu bekerja dengan sangat keras untuk bisa menghilangkan gap yang sebesar 4%," kata Kuntoro usai rapat terbatas tentang produksi minyak mentah Indonesia di Istana Wakil Presiden, Kamis (13/1).

Menurut Kuntoro, upaya untuk menjaga lifting minyak tahun ini antara lain melanjutkan konsesi ladang-ladang minyak yang belum digarap hingga saat ini serta mempercepat penyelesaian blok Cepu. "Ini langkah jangka pendek yang perlu segera diselesaikan," kata Kuntoro.

Dia bilang, pemerintah tetap optimis target lifting sebesar 970 ribu barel per hari tercapai tahun ini. Yang jelas, kata Kuntoro, pencapaian lifting juga masuk dalam evaluasi UKP4.

Menurutnya, jika target lifting tidak tercapai tentu saja akan mempengaruhi kinerja Kementerian yang menangani masalah lifting. Sekadar informasi saja, lifting tahun 2010 hanya mencapai 954 ribu barel per hari atau tidak sesuai target yaitu 965 ribu barel per hari dalam APBNP 2010.

Cuma, dia hanya menjawab singkat apakah Kementerian ESDM mendapat rapor merah lantaran lifting 2010 tidak tercapai. "Belum tentu, " tutur Kuntoro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×