Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Ekonom Indo Premier Luthfi Ridho, memproyeksikan cadangan devisa pada Mei 2021 kemungkinan besar akan naik.
Sebelumnya pada April 2021 Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa Indonesia meningkat sebesar US$ 1,7 miliar menjadi US$ 138,8 miliar dari sebelumnya sebesar US$ 137,1 miliar.
Alasannya, karena di bulan Mei, rupiah cenderung stabil dan devisa hasil ekspor masih tinggi karena ekspor terus bertumbuh. Selain itu, kembalinya cadangan devisa meningkat biasanya karena gabungan antara rupiah yang stabil dan kinerja ekspor yang bagus.
Hal yang akan memengaruhi pergerakan cadangan devisa pada Mei 2021, Luthfi mengatakan, seasonality permintaan dolar AS yang rendah, devisa hasil ekspor yang tinggi, serta jadwal pembayaran utang luar negeri pemerintah. Terkait dana asing, Luthfi menyebutkan tidak ada hubungannya dengan cadangan devisa.
Baca Juga: Untuk naikkan suku bunga acuan, ekonom lihat BI akan bergantung pada 3 kondisi ini
“Dana asing itu tidak berhubungan dengan cadangan devisa, kecuali terkait dengan operasional pemerintah yg menggunakan valas,” ujar Luthfi kepada Kontan.co.id, Senin (7/6).
Luthfi juga memperkirakan cadangan devisa pada semester II 2021 akan terus bertumbuh hingga US$ 140 miliar. Terkait pengaruh cadangan devisa terhadap Nilai Tukar Rupiah (NTR), Luthfi menyebutkan ini berhubungan dengan dua arah.
“Hubungannya dua arah ini, mana yang duluan? Kalau yang duluan pergerakan rupiah, maka cadangan devisa akan digunakan sebagai stabilisator. Tapi kalau cadangan devisanya naik, itu pertanda rupiah akan stabil,” jelas Luthfi.
Selanjutnya: Kurs Rupiah Disokong Sikap Dovish The Fed
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News