Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masa new normal diharapkan bisa membawa angin segar bagi perekonomian Indonesia yang sempat tandus akibat pembatasan sosial dalam rangka memutus rantai penularan virus corona (Covid-19).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto berharap, new normal bisa meningkatkan aktivitas ekonomi, termasuk kegiatan impor. Apalagi, setelah nilai impor Indonesia pada Mei 2020 tercatat sebesar US$ 8,44% miliar atau ambles 32,65% secara bulanan dan turun 42,20% yoy secara tahunan.
Baca Juga: Terendah sejak 2009, BPS catat impor Mei 2020 sebesar US$ 8,44 miliar
"Diharapkan bisa meningkatkan (impor) dengan new normal ini. Ekonomi juga diharapkan meningkat," kata Suhariyanto, Senin (15/6) via video conference.
Suhariyanto lalu menambahkan, meningkatnya perekonomian juga harus dibarengi dengan kerjasama yang padu antara pemerintah yang membuat protokol, serta masyarakat yang menjalankannya.
Menurutnya, masyarakat perlu untuk disiplin dan menerapkan protokol kesehatan yang telah disusun. Hal ini untuk menghindari adanya gelombang kedua penularan Covid-19 yang akhirnya bisa melumpuhkan baik perekonomian maupun dari sisi aspek kesehatan.
"Kuncinya kepatuhan dan disiplin masyarakat. Kalau tdiak patuh dan disiplin pada protokol kesehatan, tentu apa yang kita rencanakan akan tidak lancar. Jadi, harus ada kerjasama yang bagus dari semuanya," tandasnya.
Baca Juga: Ekspor impor turun, BPS: Surplus neraca dagang US$ 2,09 miliar kurang menggembirakan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News