kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kepala BNN ogah komentar soal pencalonan kapolri


Senin, 22 Juli 2013 / 13:09 WIB
ILUSTRASI. Perkebunan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal (Komjen) Anang Iskandar enggan berkomentar soal pencalonannya sebagai kandidat Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), menggantikan Jenderal Timur Pradopo.

Seusai menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Anang memilih menebar senyum menanggapi pertanyaan awak media. "Saya itu kan kepala BNN," kata Anang saat ditemui di kantor KPK, Jakarta, Senin (22/7).

Begitu juga ketika ditanya apakah pelaporan LHKPN ini terkait pencalonannya sebagai Kapolri, ia tetap tak bergeming. Anang mengaku, mengapresiasi kerja KPK yang sudah meneliti harta kekayaannya dengan baik. Kata dia, kedatangannya kali ini hanya untuk klarifikasi harta saja.

"Ini klarifikasi saja. Ya pokoknya saya apresiasi kerja KPK yang sudah meneliti dengan baik," tandasnya. Jenderal bintang tiga itu juga enggan membeberkan berapa jumlah harta yang dimilikinya.

Berdasarkan penelusuran KONTAN, diketahui Anang melaporkan harta terakhir November 2009 lalu saat ia masih menjabat sebagai Kepala Pusat Pencegahan BNN. Kala itu, jumlah harta yang dimilikinya  hanya Rp 2,405 miliar, karena ia tercatat memiliki utang sebesar Rp 3,1 miliar.

Sebelumnya, Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha mengungkapkan, dalam pekan ini pihaknya memang mengagendakan klarifikasi LHKPN untuk calon Kapolri pengganti Timur Pradopo.

Hanya saja ia belum mengetahui persis siapa kandidat lain yang sudah dijadwalkan untuk melaporkan harta tersebut.

Seperti diketahui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berencana mengganti Kapolri Jenderal Timur Pradopo bulan Agustus atau September ini. Pergantian dilakukan lebih cepat dari jadwal pensiunnya yang baru akan terjadi pada Januari 2014.

Hingga saat ini, sejumlah nama telah beredar di publik dan memenuhi kualifikasi sebagai calon Kapolri, yang sesuai dengan Undang-Undang. Nama-nama yang beredar itu adalah Kabareskrim Komjen Sutarman, Kepala BNN Komjen Anang Iskandar dan Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Kalemdikpol) Komjen Budi Gunawan. Powered by Telkomsel BlackBerry®

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×