kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,09   -0,34   -0.04%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kepala BKPM sebut Belanda investasikan Rp 3 triliun untuk pembangunan pabrik susu


Senin, 23 Maret 2020 / 17:21 WIB
Kepala BKPM sebut Belanda investasikan Rp 3 triliun untuk pembangunan pabrik susu
ILUSTRASI. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat ditemui di kantor pusat BKPM, Jakarta pada Jumat 6/2. Bahlil optimis bisa capai target investasi tahun ini. (KONTAN/ Bidara Pink)


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan investor Belanda telah menginvestasikan dana sebesar Rp 3 triliun untuk pembangunan paprik susu.

Realisasi investasi tersebut menyambut momentum bersejarah ketika kunjungan Raja Kerajaan Belanda, Willem- Alexander beserta Ratu Maxima, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3).

Baca Juga: Pemerintah Berikan Insentif Pajak bagi Industri Padat Karya

“Kerajaan belanda salah satu yang diteken BKPM adalah pabrik susu sekitar Rp 3 triliun lebih  dan sekarang ground breaking sudah mulai berjalan. Dengan belanda  realisasi yang ditangani BKPM jalan terus,” kata Bahlil, Senin (23/3).

Plt. Deputi Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indrian menambahkan beberapa memorandum of understanding (MoU) kerjasama bisnis antara pemerintah Indonesia dan Belanda sudah terlaksana.

Farah bilang beberapa kerjasama bisnis ada yang bisa segera dieksekusi dan ada yang masih dalam proses penjajagan.

“Yang bisa segera dieksekusi seperti  pembangunan pabrik di industri mamin. Yang dalam tahap awal seperti di sektor hilir migas,” kata Farah kepada Kontan.co.id, Senin (23/3).

Baca Juga: Raja Belanda Alexander bawa investasi sebesar US$ 1 miliar ke Indonesia

Menurut pengakuannya, di mata investor Belanda, Indonesia menarik karena memiliki peluang investasi di sektor sektor yang Belanda kuat diantaranya infrastruktur maritim, kesehatan dan vokasi.

“Sementara realisasi yang sudah existing sudah 70% ini jalan terus. Jadi no problem jalan terus,” tambah Bahlil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×