CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Kepailiatan Petroselat dapat titik terang


Minggu, 26 November 2017 / 18:01 WIB
Kepailiatan Petroselat dapat titik terang


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para kreditur akhirnya mendapat titik terang dari proses kepailitan Petroselat Ltd. Pasalnya, Petrochina mau menyuntikan dana tambahan bagi anak usaha PT Sugih Energy Tbk (SUGI) tersebut yang saat ini sedang pailit.

Adapun penyuntikan dana tersebut dilakukan dengan menambah kepemilikan saham Petrochina di Petroselat dari awal kepemilikan 45% menjadi 85%. Dengan kata lain, Petrochina menyerap 20% saham SUGI di Petroselat.

Sehingga komposisi kepemilikan saham Petroselat menjadi 85% Petrochina dan 15% SUGI. Diprediksi, nilai penambahan saham tersebut mencapai US$ 13 juta. Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk membayar seluruh tagihan kepada kreditur dan karyawan.

Meski begitu kuasa hukum Petroselat Rifki Febriadi dari firma hukum Aji Wijaya & Co itu mengatakan, masih belum bisa membeberkan lebih lanjut terkair perjanjian kerjasama dengan Petrochina.

"Secara garis besarnya ada mutual agreement antara Pertrochina dan Sugi tapi konkretnya kami belum bisa bicara karena takut melangkahi prinsipal," ungkapnya, Minggu (26/11). Meski begitu, pihaknya meyakini, proses kepailitan ini akan berakhir damai.

Dengan begitu, pihaknya meminta waktu hingga akhir bulan ini sebelum diadakan pemungutan suara. Sementara itu, kuasa hukum dua kreditur Petroselat dari PT Sentosa Negara Mulia Shipping dan PT OSCT Indonesia, Hendra Setiawan Boen mengatakan, pihaknya mau berdamai jika seluruh dana dari Petrochina digunakan untuk keperluan Petroselat.

Sebab, berdasarkan informasi, SUGI akan menggunakan US$ 10 juta dari dana Petrochina untuk melunasi utang ke anak usaha lain, Petronusa. "Lalu US$ 3 juta baru digunakan untuk bayar kreditur dan karyawan Petroselat. Itu tidak adil, ini tak ada urusan dengan anak usaha SUGI lainnya yang di luar Petroselat," jelas Hendra.

Kreditur Petroselat bersedia damai jika SUGI mengubah rencananya dengan membayar seluruh utang kreditur Petroselat. Adapun pemungutan suara atas hal ini akan dilaksanakan 30 November nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×