kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.565   5,00   0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Kendalikan Banjir, Pemerintah akan Bentuk Tim Pencegahan Banjir Jabodetabek


Minggu, 30 Maret 2025 / 19:17 WIB
Kendalikan Banjir, Pemerintah akan Bentuk Tim Pencegahan Banjir Jabodetabek
ILUSTRASI. Foto udara luapan air Sungai Ciliwung yang menggenangi jalan dan permukiman di Jatinegara, Jakarta, Selasa (4/3/2025). Pengendalian dan penanganan banjir di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya harus dilakukan sinergis, komprehensif, terintegrasi dari hulu ke hilir


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Banjir sudah menjadi langganan kawasan Jakarta dan sekitarnya.

Pemerintah pun bakal membentuk tim khusus untuk mencegah banjir di wilayah Jabodetabek.

Hal itu diungkap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno saat melakukan rapat koordinasi bersama Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (27/3).

Pratikno menjelaskan, pengendalian dan penanganan banjir di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya harus dilakukan secara lebih sinergis, komprehensif, dan terintegrasi dari hulu ke hilir dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

“Kita akan segera membentuk tim yang bertugas merumuskan secara detail aksi konkret pencegahan risiko bencana di lapangan dan juga sekaligus melakukan monitoring dan evaluasi,” ujar Pratikno.

Baca Juga: Cegah Banjir, Pramono: Tanggul Muara Angke akan Ditinggikan 2,5 Meter Setelah Lebaran

Pratikno juga menyebut, berdasarkan kesepakatan dalam rapat tim pencegahan banjir ini akan dinahkodai Wamen PU Diana Kusmastuti.

“Tadi disepakati kandidat ketua timnya Wamen PU dan anggotanya berbagai eselon 1 dari masing-masing Kementerian/Lembaga termasuk pemerintah daerah,” terangnya.

Diana menyampaikan, pengendalian banjir dilakukan secara struktural dan non struktural. Pengendalian struktural melalui pembangunan infrastruktur seperti pembangunan Bendungan Ciawi Sukamahi, Sindangheula, Pompa Sentiong, dan Sodetan Ciliwung – Kanal Banjir Timur – Kanal Banjir Barat.

Sserta pengendalian banjir pada Sungai Ciliwung, Sungai Cisadane, Kali Bekasi, 3 Sungai Cikeas, Sungai Cileungsi, Sungai Sabi, dan Sungai Cidurian.

Sedangkan untuk penanganan secara non struktural antara lain pemberdayaan Komunitas Peduli Sungai, penertiban bangunan liar pada sempadan sungai dan sempadan irigasi, pembersihan sampah di prasarana pengendali banjir, penelusuran tanggul kritis, dan pembuatan Flood and Forecasting Early Warning System.

“Yang akan kita lakukan adalah menyelesaikan pembangunan tanggul yang sampai saat ini di DKI Jakarta masih menyisakan 16,5 km dan juga untuk Bekasi masih memerlukan 19,6 km. Kami juga akan membangun kolam retensi di daerah aliran sungai Bekasi, Ciujung dan Cidurian serta revitalisasi situ dan danau,” jelas Diana.

Baca Juga: Pramono Ingatkan Potensi Banjir Rob di Pesisir Jakarta 28-29 Maret 2025

Selanjutnya: KKP Dorong Produksi Udang Nasional melalui Induk Udang Vaname Nusa Dewa

Menarik Dibaca: Pagi Hari Hujan di Daerah Ini, Berikut Proyeksi Cuaca Besok (31/3) di Yogyakarta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×