Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
Padahal, saat ini Pemerintah dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul fokus pada penguatan pendidikan vokasi. Direktorat Mitras DUDI, ucap Saufi, menjadi katalisator bagi terjalinnya link and match dengan industri.
“Memilih pendidikan vokasi itu banyak keuntungannya. Kita akan dilatih beradaptasi dengan kultur industri dan dunia kerja. Sehingga ketika lulus, langsung siap kerja. Keuntungan lainnya, lulusan vokasi dibekali dengan sertifikat kompetensi yang akan menjadi modal ketika memasuki dunia kerja,” tutur Saufi.
Dengan begitu, Saufi menegaskan para orang tua tidak perlu ragu untuk menyekolahkan anaknya di jalur pendidikan vokasi.
Jika tujuannya untuk cepat bekerja, pendidikan vokasi menjadi pilihan terbaik, termasuk dalam penguasaan hard skill dan soft skill. Pendidikan Vokasi juga menawarkan beragam bidang dengan program studi yang menarik.
Manfaat kuliah di pendidikan vokasi turut dirasakan oleh Dewa Made Juli Wiradnyana. Sebagai alumnus Politeknik Negeri Bali (PNB), sedari kuliah dia telah dibiasakan untuk disiplin.
Hal ini karena jadwal kuliah di Politeknik yang padat, dari mulai pelajaran terori kemudian dilanjutkan dengan kegiatan Pratik.
“Pengalaman saya kuliah di Politeknik, sistemnya enam hari masuk, datu hari libur. Kuliah satu hari bisa delapan jam, sama dengan jam kerja. Dari sini kedisiplinan sudah mulai ditempa. Kebiasaan ini sangat berguna di dunia kerja, terutama di bidang hospitality yang saat ini saya geluti,”terang Dewa.
Baca Juga: Pemerintah tetap berkomitmen mendorong lahirnya SDM yang handal
Selain itu dalam acara ini turut hadir mahasiswi vokasi inspirasional, yakni Safiyya Aziz mahasiswi jurusan komunikasi di Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (IPB) yang saat ini aktif sebagai influencer dan Sovia Rahmania Warda, mahasiswi jurusan D-4 Teknik Desain dan Manufaktur di Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), yang saat ini menjabat sebagai CEO dan Founder CHEPYQ.ADV (Digital Creative and Advertising).
Safiyya menjelaskan, awal mula masuk Sekolah Vokasi IPB karena ingin memilih studi yang tidak hanya teoritik, tetapi lebih banyak pada praktik.
Kini, meski disibukkan dengan aktivitas perkuliahan, Safiyya masih bisa mengembangkan bakatnya sebagai freelance model. Kuliah di jalur vokasi juga membuatnya tertarik untuk menjadi seorang intrepreneur.
“Goals aku ingin jadi entrepreneur muda. Kuliah di vokasi membuatku banyak belajar berbagai skill. Karena aku juga tidak terlalu suka belajar yang hanya teori, aku merasa cocok kuliah di vokasi,” kata Safiyya.
Sementara Sovia yang merupakan mahasiswi Desain Manufaktur PPNS menceritakan berbagai pengalaman menarik selama menjadi mahasiswa vokasi.
Bagi Sovia, mahasiswa Politeknik juga bisa meraih berbagai prestasi di tingkat nasional maupun internasional. Saat ini, Sovia bahkan sedang mengikuti lomba pemodelan bisnis yang diselenggarakan Kemendikbud.
“Salah satu yang menarik kuliah di Politeknik adalah kedekatan dengan industri. Di Desain Manufaktur, aku belajar dari mulai merancang, mendesain, hingga membuat kapal, dan PPNS memiliki bengkel yang lengkap untuk para mahasiswa dapat melakukan praktik,” tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News