kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kenaikan indeks PMI manufaktur Indonesia dibayangi virus corona


Senin, 02 Maret 2020 / 15:50 WIB
Kenaikan indeks PMI manufaktur Indonesia dibayangi virus corona
ILUSTRASI. Pekerja memproduksi sepatu untuk diekspor di Tangerang, Banten, Selasa (30/4/2019). Kementerian Perindustrian memproyeksi ekspor produk alas kaki dalam negeri pada tahun 2019 bisa mencapai 6,5 miliar US Dollar atau naik dari 5,11 miliar US Dollar pada 201


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto

Diakui, dampak wabah penyakit virus corona (Covid-19) turut memukul dan menyeret turun kinerja manufaktur sejumlah negara Asia, setelah merontokkan aktivitas manufaktur di China.

Korea Selatan dan Jepang, dua negara dengan jumlah kasus virus corona yang terus bertambah di luar China, menunjukkan penurunan tajam dalam produksi, berdasarkan survei manajer pembelian yang dirilis oleh IHS Markit.

Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) Korea Selatan turun ke level terendah empat bulan di 48,7 pada Februari 2020 dari 49,8 pada Januari 2020.

Baca Juga: Aktivitas pabrik di China merosot ke rekor terendah akibat virus corona

Adapun PMI manufaktur Jepang yang dirilis Jibun Bank Japan turun ke 47,8, yang merupakan angka terendah sejak Mei 2016. Sementara itu, PMI manufaktur Taiwan turun ke bawah level 50.

Di Asia Tenggara, Thailand dan Malaysia tetap bertahan di bawah level 50, sedangkan PMI Vietnam turun ke level terendah lebih dari enam tahun di 49.

"Data sentimen manufaktur tersebut menunjukkan virus Corona berdampak di seluruh kawasan Asia, mengganggu rantai pasokan dan menekan permintaan," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×