kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kenaikan harga beras picu inflasi di bulan Juni


Rabu, 15 Juni 2011 / 16:28 WIB
Kenaikan harga beras picu inflasi di bulan Juni
ILUSTRASI. Promo Transmart Carrefour 4-8 September 2020. Transmart di Transpark Bintaro, Tangerang Selatan, Jumat (20/12). KONTAN/Baihaki/20/12/2019


Reporter: Petrus Dabu | Editor: Edy Can


JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) memastikan inflasi akan terjadi pada bulan Juni. Salah satu pemicu inflasi adalah kenaikan harga beras.

Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan, harga beras dalam minggu pertama Juni mengalami kenaikan rata-rata 1% secara nasional. Kenaikan ini berkisar Rp 100 hingga Rp 200 per kilogram.

Berapa laju inflasi Juni ini, Rusman belum bisa memprediksikan. "Masih terlalu prematur, tapi pokoknya inflasi," ujarnya, Rabu (15/6).

Selain dipicu harga beras, Rusman mengatakan, inflasi terjadi karena sentimen psikologis terhadap pemberhentian impor sapi bakalan dari Australia. "Kalau pengaruh fisik belum kelihatan tapi kalau pengaruh psikologis sudah kelihatan. Dalam minggu ini ada kenaikan harga daging sapi,"ujarnya.

Tetapi, Rusman mengakui belum mengetahui secara persis berapa kenaikan harga daging sapi pasca kebijakan pemerintah Australia tersebut. "Mudah-mudahan tidak memberatkan menjelang bulan puasa," ujarnya.

Yang pasti, Rusman mengatakan, kenaikan harga daging sapi tidak terlalu berpengaruh banyak terhadap inflasi. Dia menjelaskan bobotnya kalah jauh bila dibandingkan dengan beras. Menurutnya, daging sapi menyumbang kurang dari 1 % sementara beras berkisar 4% hingga 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×