kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemtan gandeng 5 negara kembangkan pertanian


Selasa, 14 Juli 2015 / 09:20 WIB
Kemtan gandeng 5 negara kembangkan pertanian


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

MAKASSAR. Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan ada lima negara yang siap menjalin kerjasama dengan pemerintah untuk mengembangkan komoditas pertanian. Kelima negara tersebut adalah India, Arab Saudi, Prancis, Mesir dan Singapura. Untuk menunjukkan keseriusan mereka, kelima duta besar dari negara-negara tersebut telah menemui Amran.

Pengusaha asal Makassar ini mengatakan, sejauh ini, pihaknya masih mempelajari tawaran kerjasama tersebut. India, misalnya, ingin meningkatkan kerjasama di bidang pertanian khususnya penelitian, dan menawarkan ekspor daging sapi ke Indonesia. Sejauh ini, tawaran tersebut masih dipelajari lantaran adanya penyakit mulut dan kuku yang menyerang sapi di kawasan Asia dan Timur Tengah. "Sementara pemerintah Prancis menawarkan kerjasama untuk berpartisipasi dalam pengembangan food estate di Merauke," ujar Amran, Selasa (14/7).

Asal tahu saja, Kementerian Pertanian (Kemtan) akan membuka lahan seluas 250.000 hektare (ha) pada tahun ini di Merauke untuk mengembangkan dan mengoptimalkan kesediaan pangan nasional. Jenis lahan yang tersedia berupa rawa yang diyakini sebagai lahan sub optimal untuk kemudian dengan mengerahkan teknologi dan mekanisasi pertanian, lahan tersebut bisa menjadi optimal untuk memasok beras nasional.

Ia menjelaskan, sejak 8 Mei 2015 Kemtan sudah melakukan pemantauan dan koordinasi. Situasinya, ada potensi 1,2 Juta ha di Merauke yang flat dan yang akan dioptimalkan tahun ini mencapai 250.000 ha. Amran optimistis, ketika food estate berhasil, dibarengi ketersediaan benih unggul yang sudah tersedia, maka sumbangsih produksi padi bertambah hingga 1,5 juta ton dalam sekali panen, dan akan menjadi dua kali lipatnya dalam setahun jika penen dua kali.

Sementara Mesir ingin proses ekspor fresh food yang dimilikinya bisa melalui Pelabuhan Tanjung Priok. Kompensasinya, Indonesia bisa melakukan ekspor beras premium ke Mesir. Dengan Arab Saudi, Indonesia sepakat memperkuat kerjasama dalam hal food security, khususnya dalam proses pengelolaan minyak kelapa sawit. Selain itu, Indonesia juga menawarkan produk beras premium kepada Arab Saudi untuk memenuhi kebutuhan warga Indonesia yang pergi Umroh atau Haji. "Saya harap Arab Saudi bisa memfasilitasi para eksportir Indonesia yang ingin memasarkan beras premium untuk warga Indonesia yang pergi Umroh atau Haji," ujar Mentan.

Sedangkan Dubes Singapura menagih komitmen Indonesia yang bersedia meningkatkan ekspor buah dan sayuran sebesar 20% per tahun. Indonesia -diyakini kelima negara tersebut- merupakan prospek pangsa pasar dunia di masa yang akan datang dengan jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah. Pemerintah Indonesia, seperti yang disampaikan oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, sangat senang jika banyak investor yang menanamkan modalnya di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×