Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengatakan target mendirikan 1.000 Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas di tahun ini. Hal itu merupakan bentuk implementasi dari kebijakan Presiden Joko Widodo dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Sekadar tahu saja, BLK Komunitas adalah unit pelatihan kerja yang didirikan di lembaga pendidikan keagamaan atau lembaga keagamaan non pemerintah.
Tujuannya, untuk memberikan bekal keterampilan teknis berproduksi atau keahlian vokasi sesuai kebutuhan pasar kerja dan bagi komunitas masyarakat sekitarnya sebagai bekal untuk mencari kerja atau swasta.
"Diharapkan dengan program ini dapat meningkatkan akses pelatihan dan peran serta masyarakat dalam meningkatkan kualitas SDM di pondok pesantren, seminari, dhammsekha, dan pasaran di seluruh Indonesia," tutur Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri di Grand Sahid Jaya, Rabu (20/2).
Sekadar tahu saja, program pemberian bantuan pendirian BLK Komunitas ini sebetulnya sudah dimulai Kemnaker sejak 2017 dengan mendirikan 50 lembaga BLK Komunitas. Sementara di tahun lalu pendirian BLK Komunitas sebagai 75 lembaga, tapi di 2019 ini Kemnaker menargetkan akan didirikan 1.000 BLK.
Hanif mengatakan, untuk merealisasikan pendirian 1.000 BLK Komunitas ini, Kemnaker melaksanakan penandatanganan perjanjian kerjasama pendirian BLK Komunitas tahap pertama dengan 500 lembaga yang telah terverifikasi memenuhi persyaratan.
Direncanakan tahap kedua akan dilakukan pada Maret 2019 nanti. Adapun kerja sama ini diharapkan menjadi langkah awal dalam komitmen nyata bagi komunitas masyarakat untuk turut serta berperan aktif dalam mempercepat peningkatan kompetensi SDM Indonesia.
Adapun Hanif bilang, untuk membangun 1.000 BLK Komunitas ini pemerintah telah menganggarkan Rp 1 triliun. Paling lama 10 hari sejak penandatanganan ini, 70% dana pembangunan akan dicairkan dan sisanya akan diserahkan jika masa pembangunan selesai.
Pengerjaan pembangunan BLK ini akan diserahkan kepada yayasan atau lembaga pesantren secara swakelola. Kemnaker akan memonitor tahap demi tahap. Adapun BLK saat ini tersedia sembilan pelatihan di antaranya teknologi informasi, perkataan, fashion, kejuruan bahasa, dan perkayuan.
"Selama dua tahun Kemnaker akan melakukan pembinaan BLK pesantren ini dan memfasilitasi membangun jejaring di bidang industri," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News