kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   11.000   0,58%
  • USD/IDR 16.353   60,00   0,37%
  • IDX 7.284   92,39   1,28%
  • KOMPAS100 1.036   9,71   0,95%
  • LQ45 786   7,01   0,90%
  • ISSI 241   4,34   1,83%
  • IDX30 407   4,78   1,19%
  • IDXHIDIV20 466   2,66   0,57%
  • IDX80 117   1,07   0,93%
  • IDXV30 118   0,02   0,02%
  • IDXQ30 130   1,26   0,98%

Kemlu bentuk Tim Diplomasi Ekonomi


Selasa, 20 Oktober 2015 / 06:20 WIB
Kemlu bentuk Tim Diplomasi Ekonomi


Reporter: Agus Triyono | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pemerintah membuat gebrakan di bidang diplomasi. Melalui Kementerian Luar Negeri, kini pemerintah membentuk tim diplomasi ekonomi.

Tim khusus tersebut diberi nama Delivery Unit oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Salah satu tugasnya adalah membuat database mengenai aturan perdagangan dan investasi di negara lain.

Retno menambahkan, database ini dibuat dengan menghimpun aturan dagang dan investasi dari 155 negara mitra dagang Indonesia. Pendataan dilakukan untuk memudahkan para pengusaha Indonesia yang ingin berinvestasi dan mengembangkan pasar ekspor ke negara lain.

"Pengusaha yang mau main keluar harus tahu aturan mainnya, maka itu untuk memudahkan semuanya. Kemudahan inilah yang kami berikan," kata Retno, Senin (19/10).

Selain bertugas mendata, satuan tugas ini juga diberi tugas untuk menjembatani hubungan investasi antara investor dalam negeri dengan pihak luar. D

alam menjalankan tugasnya, satuan tugas tersebut bakal diketuai oleh Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir dan diawasi oleh I Gede Ngurah Swajaya, Pelaksana Harian Sekretariat Nasional Asean.

Retno berharap, dengan dibentuknya tim diplomasi tersebut, ke depan pengusaha swasta nasional yang ingin berinvestasi dan menjalankan misi dagang ke luar negeri bisa lebih mudah.

"Pembentukan desk ini dilakukan karena banyak negara yang menanyakan, dimana sektor swasta Indonesia. Apalagi pengusaha swasta Indonesia saat ini lebih suka masuk di pasar yang sudah bersih.

Untuk pasar di Afrika dan Timur tengah masih enggan," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Investasi, Perhubungan dan Informatika Chris Kanter menyambut baik pembentukan tim diplomasi ekonomi tersebut. "Apalagi yang berkaitan dengan database aturan, itu akan memudahkan kami masuk," jelasnya.

Seperti diketahui, pengusaha asal Indonesia masih enggan melebarkan sayap bisnisnya ke luar negeri. Selama ini perluasan pasar ke luar negeri lebih banyak perusahaan berbadan usaha milik negara (BUMN).

Beberapa perbankan pelat merah mulai ekspansi. Contohnya PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) yang masuk pasar Jepang dan Korea Selatan. Begitu juga BUMN konstruksi seperti Adhi Karya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×