kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.254   -54,00   -0,33%
  • IDX 7.058   -7,33   -0,10%
  • KOMPAS100 1.055   -0,23   -0,02%
  • LQ45 829   -1,73   -0,21%
  • ISSI 215   -0,14   -0,07%
  • IDX30 424   -0,48   -0,11%
  • IDXHIDIV20 513   0,16   0,03%
  • IDX80 120   -0,15   -0,12%
  • IDXV30 125   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   0,08   0,05%

Kemkeu tagih rincian belanja kementerian lain


Jumat, 10 Oktober 2014 / 11:37 WIB
Kemkeu tagih rincian belanja kementerian lain
ILUSTRASI. ?Inner Court? atau yang berarti ?Halaman Dalam? . Foto: DOK. Pinterest-Griya Belanja


Reporter: Asep Munazat Zatnika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Meski Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2015 sudah diputuskan, hingga kini belum diketahui secara detil rencana penggunaan anggaran belanja. Terutama, jumlah alokasi untuk anggaran belanja modal, dan belanja barang. Kementerian Keuangan (Kemkeu) meminta semua kementerian dan lembaga pemerintah (K/L) melaporkan daftar isian pagu anggaran (DIPA).

Direktur Jenderal Anggaran Kemkeu Askolani menegaskan, setiap K/L harus menyerahkan DIPA pada satu atau dua minggu ke depan. Soalnya, Kemkeu menargetkan proses penyusunan DIPA selesai akhir Oktober 2014.

Saat ini, sesuai denga Undang-undang tentang APBN 2015 yang disahkan DPR, baru diketahui anggaran belanja untuk K/L dan non K/L. "Kita harapkan bulan depan sudah diketahui, postur anggaran yang lebih rinci," ujar Askolani, kemarin.

Yang baru diketahui sejauh ini adalah adanya kenaikan belanja barang. Itu terutama karena naiknya gaji pegawai negeri sipil (PNS), Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian RI (Polri) sebesar 6%, dan uang pensiun sebanyak 4%. Diperkirakan biaya gaji akan naik hingga Rp 6 triliun, termasuk di dalamnya kenaikan biaya makan. Untuk anggaran biaya pensiun naik hingga Rp 4 triliun.

Memang, Lazimnya setiap APBN disahkan, para K/L masih melakukan penyesuaian anggaran. Sebab, ketika pembahasan di badan anggaran antara pemerintah dan DPR bisa berubah. Meskipun, K/L sebelumnya telah melakukan pembahasan bersama komisi terkait di DPR.

Adapun, APBN 2015 menganggarkan belanja K/L sebesar Rp 647,3 triliun, belanja non K/L sebesar Rp 745,1 triliun. Belanja non K/L terdiri dari belanja subsidi serta belanja pengelolaan utang negara, pengelolaan hibah negara, dan program pengelolaan lainnya termasuk cadangan risiko fiskal.

Ekonom Bank Internasional Indonesia Juniman bilang, penyelesaiaan DIPA akan menentukan cepat atau tidaknya pencairan anggaran. Selama penyelesaian DIPA dilakukan sebelum tahun 2015 maka akan lebih baik, karena tidak akan mengganggu pelaksanaan program kerja K/L.

Semakin cepat ada rincian belanja, anggaran belanja akan lebih cepat lagi, sehingga bisa berdampak lebih besar bagi pertumbuhan ekonomi.Namun demikian, jika pemerintahan baru nanti mengajukan APBN Perubahan 2015 pada bulan Januari, maka pengisian DIPA yang cepat juga sebetulnya tidak terlalu urgent. Soalnya, rincian anggaran nanti bakal berubah lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×