kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemkeu kejar 6.000 rekening wajib pajak di LN


Senin, 21 Maret 2016 / 20:47 WIB
Kemkeu kejar 6.000 rekening wajib pajak di LN


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kementerian Keuangan mengklaim telah memiliki data-data terkait warga negara Indonesia (WNI) yang memiliki rekening di luar negeri. Sedikitnya, ada 6.000 WNI punya rekening di suatu negara dan berpotensi tidak tercatat dalam surat pemberitahuan (SPT) pajak tahunan.

Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro mengatakan, pemerintah telah memperoleh informasi data maupun rekening WNI di luar negeri, termasuk pola penyimpanannya. "Kami sudah identifikasi baik bank maupun rekeningnya," kata dia, Senin (21/3).

Adapun pola yang biasanya digunakan WNI untuk melakukan penyimpanan uang di luar negeri yakni, special purpose vehicle (SPV). Sedangkan SPV favorit orang kaya Indonesia dalam menyimpan duitnya ialah di Kepulauan Virgin Britania Raya alias British Virgin Islands.

Menurut Bambang, lebih dari 6.000 WNI yang menggunakan pola SPV di British Virgin Islands. "Kemudian, kemudian ada 2.000 SPV yang terkait dengan 6.000 nama WNI tersebut. Tentu, uang yang di sekian disimpan di sana belum tercatat sebagai aset dalam SPT tahunan pajak mereka," kata dia.

Ia menegaskan, data-data kepemilikan rekening tersebut akan ditelusuri pemerintah agar menunaikan kewajibannya. "Kami kejar, kami harap pemilik uang suka rela melaporkan, atau nanti ikut dalam program pengampunan pajak," ujar Bambang.

Dia mengharapkan, pembahasan rancangan undang-undang (RUU) pengampunan pajak atawa tax amnesty dapat berjalan mulus di DPR RI sehingga dapat segera implementasinya untuk para pemilik tersebut. Sehingga, bisa menambah penerimaan negara dari sektor pajak.

"Skema yang kami harapkan bisa mulus yaitu pengampunan pajak, uang tersebut bisa kembali ke Indonesia atau paling tidak di-declare secara tegas," ujar Bambang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×