kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kemhub butuh Rp 80 miliar untuk memperbaiki bandara di Palu


Rabu, 03 Oktober 2018 / 14:53 WIB
Kemhub butuh Rp 80 miliar untuk memperbaiki bandara di Palu
Kerusakan bandara Mutiara Sis Al Jufri


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menaksir dana yang diperlukan untuk memperbaiki Bandara Mutiara SIS Al Jurfrie yang rusak karena gempa Palu, Sulawesi Tengah mencapai Rp 80 miliar.

Direktur Bandar Udara Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B. Pramesti memaparkan, kondisi bandara di Palu saat ini ada yang mengalami kerusakan yang minor dan cukup parah.

Ia merinci, untuk landasan pacu sendiri kerusakan minor ada di runway 15, yang saat ini sedang dilaksanakan perbaikan dalam waktu 7-10 hari kedepan.

"Sehingga runway dapat dioperasikan segera dengan dimensi 2.250 m x 45 m sehingga pesawat B 737/800/900 dapat beroperasi," ungkapnya kepada wartawan di kantor Kemenhub, Rabu (3/10).

Adapun, hingga saat ini runway yang baru bisa digunakan baru sebatas 2.000 m. Maka itu, untuk hal ini pihaknya akan bekerja sama dengan semua pihak yang ada yaitu kontraktor PT PP (Persero) dan Kementerian PUPR.

Sementara kerusakan yang cukup parah terjadi di runway 33. "Ada keretakan yang cukup dalam empat meter dan harus dilakukan rekonstruksi, untuk melakukan itu butuh waktu cukup lama," tambah dia.

Polana memprediksi, rekonstruksi untuk runway 33 membutuhkan waktu hingga empat bulan. Untuk memperbaiki kedua runway itu, pihaknya memerlukan dana hingga Rp 60 miliar.

Kemudian untuk kerusakan terminal bandara, pihaknya menilai cukup signifikan dan akan dibantu oleh Dirjen Cipta Karya untuk assetment bangunan. meski begitu, hingga kini operasional bandara masih berjalan.

"Operasional dilakukan dengan fasilitas yang menurut kami cukup aman, mulai dari check in, ruang tunggu, hingga scurity screening bisal dilakukan temporary," jelas Polana.

Untuk perbaikan terminal sendiri bisa diselesaikan dalam aktu 3-4 bulan. Kemenhub sendiri menaksir biaya yang diperlukan untuk ini mencapai Rp 10-20 miliar.

Polana mengatakan, keseluruhan dana yang diperlukan itu akan diambil dari APBN. "APBN sedang diusahakan, mekanismenya nanti Kemenhub ang akan mengajukan ke Kementerian Keuangan," tutup dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×