kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,72   -9,77   -1.06%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kementerian PUPR Targetkan Bisa Selesaikan 13 Bendungan di 2023


Senin, 05 September 2022 / 15:41 WIB
Kementerian PUPR Targetkan Bisa Selesaikan 13 Bendungan di 2023
ILUSTRASI. Foto udara menunjukkan proyek pembangunan Bendungan Sepaku Semoi?di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (29/6/2022). Kementerian PUPR menargetkan bisa merampungkan 13 bendungan di tahun 2023.


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) fokus pada target penyelesaian pembangunan 13 bendungan pada tahun anggaran 2023.

Bendungan tersebut meliputi Bendungan Rukoh, Bendungan Keureuto, Bendungan Lau Simeme, Bendungan Karian, Bendungan Cipanas, Bendungan Leuwikeris, Bendungan Jlantah, Bendungan Sidan, Bendungan Tiu Suntuk, Bendungan Temef, Bendungan Pamukkulu, Bendungan Ameroro, dan Bendungan Sepaku Semoi.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan, untuk mengejar target tersebut anggaran sebesar Rp 6,12 triliun telah dialokasikan dari pagu anggaran Direktorat Jenderal Sumber Daya Air tahun anggaran 2023 yang berjumlah Rp 41,94 triliun.

Rinciannya, Rp 39,42 triliun untuk program ketahanan sumber daya air dan Rp 2,52 triliun untuk program dukungan manajemen.

“Terkait tambahan anggaran pada program ketahanan sumber daya air di pagu Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, yang pertama ada tambahan anggaran sebesar Rp 5 triliun difokuskan untuk mendukung target penyelesaian 13 bendungan. Termasuk juga Bendungan Karian yang sumber pendanaanya dari pinjaman luar negeri," kata Jarot dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/9).

Baca Juga: PUPR Alokasikan Rp 270 Miliar Penanganan Lumpur Lapindo di 2023

Lalu, tambahan anggaran yang kedua sebesar Rp 1,12 triliun difokuskan untuk pembangunan infrastruktur. Seperti pembangunan Bendungan Sepaku Semoi yang ditargetkan selesai awal 2023 supaya selanjutnya bisa dilaksanakan impounding dan pada 2024 sudah dapat berfungsi.

Di samping itu, tambahan anggaran yang kedua dengan nilai Rp1,12 triliun tersebut juga dialokasikan untuk beberapa studi terkait operasional bendungan seperti kajian sempadan, penataan kawasan, serta studi sedimentasi waduk, dan kajian longsoran hulu bendungan.

Adapun, pada TA 2023, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air juga akan melanjutkan 10 pembangunan bendungan lainnya yang alokasinya akan berlanjut ke tahun anggaran berikutnya. Yakni meliputi Bendungan Tiga Dihaji, Bener, Jragung, Marangkayu, Bagong, Bulango Ulu, Budong-Budong, Meninting, Manikin dan Way Apu.

Target utama di tahun 2023 juga untuk pembangunan bendungan dan danau, dengan pagu anggaran sebesar Rp 14,20 triliun yang digunakan untuk kelanjutan pembangunan 13 bendungan yang ditargetkan selesai.

Kementerian PUPR juga melaksanakan pembangunan bendungan baru, yaitu Jenelata dan Riam Kiwa, yang sumber pendanaannya melalui pinjaman luar negeri.

Lalu ada Bendungan Mbay di NTT yang pembangunannya sudah dimulai dari 2021.

"Sesuai penjelasan Menteri PUPR pada Raker lalu, kami juga akan memulai pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijurey di Jawa Barat dan melakukan revitalisasi pada 6 danau,” tambah Jarot.

Lebih lanjut Direktorat Jenderal Sumber Daya Air juga akan melaksanakan pembangunan jaringan irigasi seluas 6.900 hektar dan rehabilitasi jaringan irigasi seluas 98.700 hektar dengan alokasi sebesar Rp5,83 triliun.

Selanjutnya, untuk pembangunan prasarana air baku sebesar Rp2,32 triliun dengan penyediaan air baku berkapasitas 2,6 meter kubik per detik, dan pembangunan 28 unit embung.

Kemudian, pada program Padat Karya Tunai (PKT) pada tahun 2023 akan dialokasikan anggaran sebesar Rp5 triliun yang akan menyerap tenaga kerja sebanyak 353.000 orang pada program P3TGAI dan Operasi Pemeliharaan Infrastruktur Sumber Daya Air berpola padat karya.

Adapun capaian progres keuangan dan fisik pada TA 2022 per 31 Agustus, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah merealisasikan 46,91% atau sebesar Rp 20,64 triliun, dengan realisasi progres fisik di lapangan sebesar 53,92%.

“Jika dilihat dari prestasi serta progres keuangan maupun fisik, dibandingkan dengan progres rata-rata di Kementerian PUPR, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air masih berada di atas. Sebagai contoh untuk fisik, sudah mencapai 53,92% sedangkan untuk rata-rata progres fisik di Kementerian PUPR masih 49,51%. Lalu untuk keuangannya, kami sudah menarik 46,91%, sedangkan secara menyeluruh Kementerian PUPR capaiannya 42,97%,” kata Jarot.

Baca Juga: Kementerian PUPR Targetkan 160,09 Km Tol Baru Tuntas Sepanjang Tahun 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×