Reporter: Abdul Basith | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan bekerja sama dengan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) untuk mendorong penyaluran pembiayaan perumahan rakyat.
Kerja sama tersebut dilakukan untuk menggenjot penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Pasalnya, saat ini penyaluran FLPP dinilai masih sangat rendah.
"Realisasi masih sedikit, masih jauh dari target," ujar Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan PUPR, Lana Winayanti dalam Infobank Mortgage Forum, Kamis (12/7).
Diharapkan, kerja sama dengan PT SMF dapat meningkatkan penyaluran FLPP. Bahkan, Kementerian PUPR akan menambah penyaluran FLPP pada tahun 2018 setelah menggandeng perusahaan pembiayaan rumah ini.
Sebelumnya, target penyaluran FLPP pada tahun 2018 sebanyak 42.000 unit. Angka tersebut akan dinaikkan mencapai 70.000 unit dengan bantuan PT SMF.
Kehadiran PT SMF akan memangkas porsi pemerintah dalam skema FLPP. Sebelumnya, porsi pemerintah dalam FLPP mencapai 90% sementara 10% porsi dari Bank.
"Dari SMF ada dana yang cukup murah yang bisa menurunkan porsi pemerintah, rencananya menjadi sebesar 75%," terang Lana.
Selain SMF, kehadiran PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga akan mendorong kinerja FLPP. Pasalnya selama ini penyaluran FLPP dilakukan oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD).
BPD diakui mengalami kesulitan dalam penyaluran FLPP karena infrastruktur yang terbatas. Lana optimistis kehadiran BTN dalam penyaluran FLPP dapat membuat program tersebut mencapai target.
"Kami meminta kepada BTN untuk bisa ikut mendampingi BPD dalam menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi," jelas Lana.
Lana bilang perlu usaha besar agar dapat mencapai target tahun 2018. Pasalnya target penyaluran KPR melalui skema FLPP pada tahun 2019 mengalami kenaikan dua kali lipat mencapai 84.000 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News