Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) secara bertahap melanjutkan pembangunan jalan perbatasan.
Hal ini guna meningkatkan konektivitas antar wilayah atau membuka akses daerah terisolir.
Kementerian PUPR menjelaskan, di Papua pemerintah memprogramkan pembangunan jalan paralalel perbatasan dengan Papua Nugini sepanjang 1.098 km. Yakni ruas Jayapura-Yeti sepanjang 127 km, Yeti-Oksibil sepanjang 302 km, dan Oksibil-Merauke 668 km.
“Untuk di Papua tahun ini Insya Allah lelang Jayapura-Wamena sepanjang 50 km, ini dengan skema Availability Payment (AP),” kata Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian dalam keterangan tertulis, Minggu (19/2).
Baca Juga: Presiden Perintahkan Penyelesaian Enam Proyek Strategis Sebelum 2024
Adapun, tantangan dalam pembangunan jalan perbatasan adalah kondisi alam yang masih berupa hutan, pegunungan, dan cuaca.
Di samping itu ketersediaan material konstruksi juga terbatas dan akses lokasi pekerjaan yang sulit dijangkau, sehingga sulit mendatangkan logistik dan pekerja.
Sebelumnya, Kementerian PUPR menyelenggarakan Market Sounding atau penjajakan minat pasar untuk proyek pembangunan Jalan Trans-Papua Ruas Jayapura-Wamena Segmen Mamberamo-Elelim di Papua melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) pada Selasa (6/9).
Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR Reni Ahiantini menyampaikan, proyek pembangunan jalan sepanjang 50,14 km tersebut memiliki nilai investasi Rp 3,52 triliun dan masa konsesi 15 tahun.
“Proyek ini merupakan proyek KPBU Solicited dengan skema pengembalian investasi Availability Payment (AP),” kata Reni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News