Reporter: Ratih Waseso, Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo tidak ingin ada proyek-proyek yang menjadi target penyelesaian di Proyek Strategis Nasional (PSN) menjadi proyek yang mangkrak.
Karena itu dalam rapat kabinet Selasa (6/9) Presiden memerintahkan agar beberapa proyek PSN yang saat ini dalam tahap penyelesaian oleh pemerintah pusat dapat segera diselesaikan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, pada rapat kabinet itu, Presiden juga memerintahkan agar dilakukan penyelamatan dan penyelesaian proyek PSN khususnya pembangunan jalan tol Trans Sumatra.
Baca Juga: Pemerintah Tuntaskan 66 Proyek Strategis Nasional Selama 2019-2021
"Memutuskan akan diselesaikan tahap kedua untuk rute Betung - Jambi sepanjang 169 km dengan anggaran konstruksi sebesar Rp 22 triliun dan kebutuhan dana pembebasan lahan sebesar Rp 4,1 triliun," kata Airlangga.
Selain itu Presiden juga memerintahkan penyelesaian PSN jalan tol ruas Semarang - Demak Jawa Tengah, yang saat ini masih menghadapi masalah pembebasan lahan.
Tidak hanya itu, Presiden juga memerintahkan agar proyek-proyek infrastruktur Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) juga dimasukkan ke dalam PSN.
"Presiden mengarahkan agar IKN ditetapkan sebagai PSN untuk mempermudah dan memercepat pembangunan IKN," katanya.
Airlangga menegaskan, Presiden juga memastikan agar seluruh PSN ini mendatangkan manfaat nyata bagi masyarakat khususnya penciptaan lapangan kerja dan mengundang investasi sehingga ada multiplier effect.
Ia mencontohkan pembangunan bendungan dan jalan tol akan membuka akses lebih luas bagi suatu wilayah. Sementara pembangunan bendungan bisa mengurangi kemiskinan di wilayah tersebut dengan adanya ketersediaan air bersih dan irigasi lebih baik untuk program sektor pertanian.
"Presiden meminta seluruh proyek secara nasional bisa selesai fisik sbelum 2024," tandas Airlangga.
Adapun enam proyek PSN yang jadi perhatian Presiden agar bisa diselesaikan adalah:
Pertama, bendungan Gerak Karang Nongko Blora Jawa Tengah.
Airlangga menjelaskan persiapan proyek ini sudah jalan, saat ini tinggal menunggu dukungan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Blora Jawa Tengah. Menurut Airlangga pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran konstruksi bendungan sebesar Rp 1,49 triliun.
Menurut Airlangga, pembangunan bendungan ini memerlukan lahan seluas 107 hektare (ha) di Blora Jawa Tengah. "Sudah disiapkan tinggal pembebasan lahan. Ada tambahan pembebasan lahan yang berlokasi di Kabupaten Bojonegoro," kata Airlangga Hartarto seusai mengikuti Rapat Kabinet di Istana Negara Selasa (6/9).
Karena itu masih perlu tambahan anggaran dari pemerintah pusat untuk pembebasan lahan sebesar Rp 710 miliar.
Kedua, pembangunan Jalan tol Tuban - Babat - Lamongan - Gresik sepanjan 72,9 kilometer.
Menurut Airlangga proyek ini sedang dalam tahap pembahasan dan diharapkan segera ada solusi dari hasil evaluasi proyek ini. Rencananya pelaksanaan proyek jalan tol ini akan menghubungkan sentra ekonomi seperti kawasan kilang minyak Tuban, lalu ekspansi PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban dan Kawasan Ekonomi Khusus di Gresik yang bisa mengundang potensi investasi senilai Rp 252 triliun.
Ketiga, presiden memutuskan proyek pengembangan biofuel, etanol, dan metanol di Bojanegara Banten senilai Rp 25,7 triliun.
Pemerintah mengharapkan proyek ini sudah mendapatkan kepastian pendanaan atau financial close pada kuartal II -2024 mendatang.
"Presiden memerintahkan agar proyek PSN yang pengerjaannya baru selesai di luar 2024 secara financial close bisa diselesaikan (sebelum pemerintahan berakhir)," kata Airlangga
Keempat, penyelesaian Proyek Pabrik Pupuk Fak Fak Barat, Papua. Investasi proyek ini dikerjakan oleh PT Pupuk Indonesia dan PT Pupuk Kaltim dengan perkiraan nilai investasi sebesar Rp 22 triliun. Pabrik pupuk ini akan meproduksi amonia dan urea yang ditargetkan bisa diselesaikan sebelum 2024.
Proyek ini akan mendapatkan dukungan pasokan gas dari Genting Oil Kasuri Pte Ltd dari lapangan gas Asap Kido Merah (AKM) di blok Kasuri, Bintuni, Papua Barat yang diharapkan bisa produksi pada 2027.
Seperti kita tahu tahun lalu PT Pupuk Indonesia telah meneken perjanjian dengan Genting Oil untuk mendapatkan pasokan gas bumi sekitar 1,66 triliun kaki kubik (TCF) dari lapangan Asap, Kido dan Merah. Pasolan gas untuk pabrik amoniak, urea dan metanol yang didirikan oleh PT Pupuk Indonesia dan PT Pupuk Kaltim.
Menurut Airlangga proyek pabrik pupuk ini sejalan dengan rencana pembanguna industri metanol di Teluk Bintuni dengan perkiraan kebutuhan invstasi hingga Rp 20 triliun yang ditargetkan bisa beroperasi berbarengan dengan onstream Genting Oil di Lapangan Asap, Kido dan Merah pada 2027.
Kelima, rapat Kabinet juga memutuskan untuk menerima adanya usulanan baru pembangunan pelabuhan petikemas di Muaro Jambi dengan investasi sebesar Rp 948 miliar pada tahap pertama. Menurut Airlangga, pada pengembangan pelabuhan ini akan membutuhkan investasi sebesar Rp 3 triliun.
Sebagai gambaran pelabuhan petikemas di Muaro Jambi ini akan memiliki kapasitas 60.000 - 80.000 teus, dan pelabuhan curah berkapasitas 23 juta ton, lalu pelabuhan curah carir dan kering berkapasitas 7 juta-8 juta ton.
Keenam, pemerintah mendorong Pengembangan proyek Lapangan Ubadari dan Vorwata Carbon Capture Utlization and Storage (CCUS) di Papua Barat, Indonesia dan storage yang dikembangkan oleh Konsorsium BP. Pengembangan Lapangan Ubadari merupakan upaya percepatan proyek yang akan terhubung dengan pipa lepas pantai ke fasilitas LNG Tangguh.
Perkiraan Airlangga nilai proyek pengembangan Lapangan Ubadari - Tangguh ini mencapai Rp 38 triliun dan bisa meningkatkan produksi gas dari CCUS 900 juta kaki kubik (mmcfd) mengurangi karbon 25 metrik ton (mt) setara karbon dioksida (Co2).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News