CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.954   -94,00   -0,59%
  • IDX 7.228   13,54   0,19%
  • KOMPAS100 1.105   2,36   0,21%
  • LQ45 877   1,75   0,20%
  • ISSI 219   0,82   0,38%
  • IDX30 449   0,77   0,17%
  • IDXHIDIV20 541   1,37   0,25%
  • IDX80 127   0,24   0,19%
  • IDXV30 136   0,71   0,52%
  • IDXQ30 150   0,31   0,21%

Kementerian PU penerima DIPA 2011 terbesar


Selasa, 28 Desember 2010 / 15:32 WIB
Kementerian PU penerima DIPA 2011 terbesar


Reporter: Hans Henricus | Editor: Edy Can

JAKARTA. Kementerian Pekerjaan Umum adalah instansi penerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2011 terbesar. Nilainya mencapai Rp 57 triliun.

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan sebagian besar anggaran dalam DIPA itu dipakai untuk infrastruktur jalan. Sasarannya untuk membangun jalan baru maupun rehabilitasi. "Hampir 50% untuk jalan," ujar Djoko usai acara penyerahan DIPA di Istana Negara, Selasa (28/12).

Djoko mencontohkan, saat ini sedang membangun serta merehabilitasi jalan-jalan lintas yang beken disebut trans. Jalan itu tersebar di wilayah Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua. "Semuanya akan disempurnakan," ujar Djoko.

Adapun anggaran sisanya akan dipakai untuk proyek-proyek cipta karya. Proyek itu meliputi, penyediaan air minum, sanitasi, penanganan sampah, infrastruktur perumahan. Selain itu, untuk membiayai program nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri yang juga dikelola Direktorat Jenderal Cipta Karya.

Kemudian, juga dipakai membiayai proyek sumber daya air. Djoko mencontohkan pengadaan sumber daya air meliputi sistem pengendalian banjir, pembuatan maupun rehabilitasi waduk dan irigasi.

Sebagai contoh, Djoko menyebutkan pembangunan Waduk Jatigedeatigede, Sumedang, Jawa Barat yang masih berjalan hingga kini. Targetnya, pembangunan waduk ini rampung 2014 nanti. Waduk ini berfungsi antara lain untuk mengairi 90 ribu hektar areal persawahan, mencegah banjir di daerah Indramayu dan Cirebon. Lalu, menyuplai air baku untuk minum 3.500 liter per detik dan mampu menghasilkan listrik 110 megawatt.

Sedangkan, sisa anggaran lainnya untuk kepentingan internal Kementerian Pekerjaan Umum. "Sisanya kan ada Sekretariat Jenderal dan Inspektorat Jenderal," kata Menteri Pekerjaan Umum dua periode itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×