kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kementan lepas ekspor perdana pupuk organik Indonesia milik Indo Acidatama


Sabtu, 14 Desember 2019 / 07:29 WIB
Kementan lepas ekspor perdana pupuk organik Indonesia milik Indo Acidatama
Direktur Jenderal Sarana Prasarana Kementerian Pertanian, Sarwo Edi, melepas ekspor perdana Pupuk Cair Organik produksi PT. Indo Acidatama. Tbk ke negeri jiran Malaysia. 10.000 liter pupuk organik cair dan Dekomposer dengan nilai sekitar Rp.400 juta lebih


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

Kondisi serupa juga dialami oleh petani di Malaysia. "Mereka biasa membakar lahan daripada melakukan rehabilitasi tanah. Namun setelah kita perkenalkan pupuk cair ini, terjadi perubahan pada taraf hidup mereka.

Makanya, ekspor ini dilakukan sebagai test komersial dan akan rutin dilakukan ekspor 1 kontainer setiap bulannya. Kita akan meluas ke Vietnam dan Thailand secara paralel," tutur Direktur Utama  PT Berkah Karya Kusumo, Jefriadi Anto Kusumohadi yang menjadi pengekspor pupuk organik dari PT Indo Acidatama.

Baca Juga: Jaga stabilitas harga ayam hidup, Kemendag akan evaluasi harga acuan ayam

Untuk diketahui, dua produk andalan PT Indo Acidatama yaitu Pomi dan Beka sudah banyak dikenal oleh petani Indonesia. POMI merupakan pupuk bio organik plus dalam bentuk cair yang diproduksi melalui proses bioteknologi bahan-bahan organik.

Sedangkan Beka adalah dekomposer yang telah terbukti untuk mempercepat perombakan dan peruraian bahan organik seperti jerami.

Dari demplot yang telah dilakukan PT Indo Acidatama, di Kalimantan Selatan, pH tanah dari 3,5 bisa naik menjadi pH 5,5 sampai 6 dari penggunaan 3-5 botol saja.

Baca Juga: Bulan Desember Pemerintah Musnahkan 28 Juta Telur Demi Jaga Harga Ayam

Daripada menggunakan dolomit 1-2 ton hektar dan sudah mulai jarang digunakan dan disebar oleh petani. Produktivitas pun meningkat sampai 30 % dibandingkan tidak menggunakan pupuk organik cair dan biodekomposer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×