Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
Merujuk data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi Januari-September 2020 mencapai Rp 611,6 triliun atau tumbuh 1,7% secara tahunan (y-o-y). Dari total investasi tersebut, telah terserap sebanyak 861.581 tenaga kerja.
Mereka tersebar di 102.276 berbagai proyek investasi. Salah satu sektor yang berkontribusi besar adalah industri logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya sebesar Rp69,8 triliun atau setara 11,4% dari total realisasi selama sembilan bulan ini.
Lebih lanjut, Sigit menambahkan, salah satu tujuan pembangunan industri nasional berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian adalah mewujudkan industri yang mandiri, berdaya saing, dan maju, serta menerapkan industri hijau. "Artinya, upaya pembangunan industri juga harus memperhatikan lingkungan hidup dan prinsip pembangunan berkelanjutan untuk kepentingan generasi yang akan datang," tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Doddy Rahadi menyampaikan, dalam rangka merayakan puncak kegiatan Hari Batik Nasional dan Peringatan Hari Sumpah Pemuda, pihaknya menggelar acara virtual bertajuk Karya Untuk Nusantara-Membangun Industri di Seluruh Penjuru Indonesia.
Rangkaian kegiatan tersebut, meliputi peluncuran buku Sustainable Industry: Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri, pemberian bantuan Menteri Perindustrian ke Desa Babakan, Kabupaten Cirebon untuk kegiatan pengolahan sampah plastik, webinar, serta membatik bersama secara virtual dari Aceh sampai Papua.
“Kegiatan ini dilaksanakan oleh BPPI dengan didukung oleh lima unit pusat dan 24 unit kerja di berbagai daerah, mulai dari Aceh sampai Ambon, dan juga diikuti oleh beberapa IKM batik dari Papua. Tujuannya adalah menyemangati agar industrialisasi dapat semakin cepat tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan tetap menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi di Indonesia," papar Doddy.
Guna mendukung pembangunan industri di seluruh penjuru Indonesia, hingga saat ini BPPI Kemenperin telah memiliki fasilitas sebanyak 23 laboratorium pengujian yang terakreditasi dengan 18.264 klien, 20 laboratorium kalibrasi dengan 5.154 klien, 20 lembaga sertifikasi produk dengan 5.465 klien, serta lima lembaga sertifikasi sistem manajemen mutu atau 16 lembaga sertifikasi industri hijau.
“Fasilitas-fasilitas tersebut telah aktif mendukung penerapan 116 SNI Wajib Bidang Industri yang ditetapkan sampai tahun 2020 dengan menerbitkan 3.504 SPPT SNI Dalam Negeri dan 1.345 SPPT SNI Impor," sebut Doddy.
Selanjutnya: Bonus demografi menjadi peluang bagi pembiayaan perumahan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News