kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenparekraf tegaskan protokol kesehatan harus dilakukan dengan ketat


Selasa, 21 Juli 2020 / 15:48 WIB
Kemenparekraf tegaskan protokol kesehatan harus dilakukan dengan ketat
ILUSTRASI. Wisatawan berada di zona 1 kawasan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Rabu (8/7/2020). Pihak Balai Konservasi Borobudur (BKB) membuka kembali zona 1 candi Borobudur untuk umum yang ditutup akibat pandemi COVID-19 sejak (15/3/2020),


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menegaskan bahwa pelaku pariwisata harus siap menerapkan protokol kesehatan yang ketat di era kebiasaan baru.

Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Usaha Kemenparekraf, Dadang Rizki Ratman, mengatakan protokol kesehatan diterapkan demi tujuan kebaikan bersama untuk menjaga kebersihan serta keselamatan sehingga semua pihak dapat melakukan kegiatan secara aman.

Baca Juga: Pemerintah dukung pembatasan wisatawan ke Baduy, ini alasannya

Menurut Dadang, perlu ada kesadaran masyarakat dalam mengantisipasi adaptasi kebiasaan baru. “Upaya ini dilakukan agar para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif lebih siap dalam menghadapi kebiasaan baru di masa pandemi ini,” kata Dadang dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Selasa (21/7).

Wakil Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat RI, Hertifah Sjaifuddin, mengatakan bahwa banyak masyarakat masih khawatir dengan keadaan saat ini. “Krisis kepercayaan terhadap lingkungan tidak dapat dihindarkan. Kita semua sedang menghadapi musuh yang tak kasat mata. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama yang dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat untuk mengedepankan protokol kesehatan berbasis CHSE ini dengan taat dan konsisten,” ujar Hertifah.

Sekedar informasi saja, destinasi wisata Candi Borobudur dan Ratu Boko telah membuka operasionalnya beberapa pekan lalu. Protokol kesehatan yang mengutamakan kebersihan, kesehatan dan keamanan juga diterapkan secara ketat di Kawasan Candi Borobudur yang berada di Jawa Tengah dan Candi Ratu Boko di Daerah Istimewa Yogyakarta.

PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) selaku pengelola kawasan sudah melakukan simulasi penerapan protokol kesehatan sejak 1 Juli 2020.

Baca Juga: Wih, 16 studio game asal Indonesia ini bakal unjuk gigi di Eropa

PT TWC memberlakukan pembatasan jumlah pengunjung maksimal hingga 25 persen atau 1.500 pengunjung setiap harinya. Sedangkan untuk wisatawan yang ingin melihat lebih dekat Candi Borobudur hanya diperbolehkan sampai plataran candi atau Zona 1 yang dibatasi sebanyak 140 pengunjung per jam. 

Wisatawan juga bisa mengeksplorasi keindahan kawasan candi dengan berjalan kaki, menggunakan sepeda yang disewakan pihak pengelola atau berkeliling yang lebih dikenal dengan sebutan “Tayo” dan dibandrol seharga Rp 15.000 per orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×