Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto
Tren baru juga akan tampak di sisi akomodasi di mana dahulu wisatawan memikirkan harga. Nantinya harga sudah tidak lagi terlalu diperhatikan yang jadi perhatian adalah higienitas, sanitasi, dan keamanan.
Adapun untuk tipe akomodasinya seperti villa, resort, atau bahkan yang dekat dengan bandara/ferry terminal, sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan akan mudah diakses. Dan yang terakhir adalah label higienitas.
Baca Juga: Sektor pariwisata terdampak virus corona, penjualan Diageo Indonesia ambles
“Hal ini sudah kami koordinasikan dengan Kementerian Kesehatan dan ini menjadi pekerjaan rumah Kemenparekraf untuk memberikan panduan sebagai pedoman yang dapat disosialisasikan,” tambahnya.
Nia juga menjelaskan, di tengah fase tanggap darurat pihaknya telah melakukan serangkaian strategi komunikasi baik ke dalam maupun luar negeri. Untuk dalam negeri, Kemenparekraf telah melakukan edukasi terkait bahaya COVID-19 dan kampanye #TundaMudikDulu di media sosial.
“Di sektor ekonomi kreatif, kami juga memiliki kampanye #BeliKreatifLokal untuk 500 UMKM subsektor fesyen, kuliner, dan kriya dengan tujuan untuk membantu promosi atau dengan melakukan festival digital bersama partners e-commerce secara online,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News