kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenpar targetkan sektor pariwisata sumbang devisa US$ 20 miliar


Kamis, 17 Oktober 2019 / 16:28 WIB
Kemenpar targetkan sektor pariwisata sumbang devisa US$ 20 miliar
ILUSTRASI. Wisatawan menanti matahari terbit di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah (27/9/2019).


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pariwisata menargetkan devisa dari sektor pariwisata akan tumbuh menjadi US$ 20 miliar tahun ini. Angka ini meningkat dari capaian devisa dari sektor pariwisata tahun lalu yang sebesar US$ 19,29 miliar.

Ketua tim Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Wisata Prioritas Hiramsyah Thaib mengatakan, penerimaan devisa dari sektor pariwisata terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Baca Juga: Wow, tingkat ketepatan waktu Lion Air capai 83,23% dan Batik 91,34%

Dari data Kemenpar, devisa dari sektor pariwisata di 2014 sebesar US$ 11,16 miliar, di 2015 sebesar US$ 12,23 miliar, di 2016 sebesar US$ 13,46 miliar, di 2017 sebesar US$ 15.24 miliar. Meski begitu, Hiramsyah berpendapat devisa ini masih bisa digenjot.

"Devisa di sektor pariwisata tumbuh dua kali lipat dari 2014 ke 2018. Ini masih bisa tumbuh lebih besar. Kita mungkin sudah berbesar hati dengan pencapaian devisa US$ 20 miliar, tetapi dibandingkan Thailand yang penghasilan devisanya US 80 miliar, kita yakin ruang untuk tumbuh sangat besar," tutur Hiramsyah, Kamis (17/10).

Bila melihat dari pertumbuhan kunjungan wisata asing, pada 2018 wisata asing yang berkunjung ke Indonesia tumbuh 12,58%.

Kata Hiramsyah, angka tersebut memang masih lebih kecil dibandingkan Vietnam yang pertumbuhan wisata asingnya sebesar 19,9%, tetapi lebih baik dibandingkan Singapura yang pertumbuhan wisatawan asingnya meningkat 6,21% dan Thailand sebesar 8,28%, juga dibandingkan dengan Malaysia, dimana pertumbuhan wisatawan asing ke Malaysia yang tahun lalu mengalami penurunan kunjungan wisata asing sebesar 0,45%. 

Baca Juga: Hutan Kota by Plataran Hadir Melengkapi Wajah Ibu Kota

Hirmansyah menambahkan, sektor pariwisata di dunia masih bisa terus ditingkatkan apalagi mengingat indeks daya saing pariwisata Indonesia menurut World Economic Forum terus mengalami peningkatan.

Menurut Hirmansyah, untuk terus menggenjot sektor pariwisata di Indonesia, Kemenpar melakukan 10 program prioritas mulai dengan meningkatn digital tourism (e-tourism), homestay, air accesibility, branding, top 10 originationa, mengenalkan 3 destinasi paling top, mengembangkan 10 destinasi pariwisata prioritas, mensertifikasi sumber daya manusia di bidang pariwisata, meningkatkan pertumbuhan investasi pariwisata, dan membuat crisis center management.

Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong pun mengatakan, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang akan menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia yang baru.

Baca Juga: Total komitmen investasi KEK secara nasional capai Rp 85,3 triliun

Apalagi, menurutnya, pertumbuhan sektor pariwisata global bisa tumbuh 2 kali dari pertumbuhan ekonomi global.

Thomas mengatakan, pertumbuhan sektor pariwisata ini pun akan dimotori oleh berkembangan kelas menengah di seluruh dunia. Dengan adanya peningkatan dari kelas pekerja menjadi kelas menengah, maka bisa diprediksi yang terjadi adalah perubahan gaya hidup.

"Lifestyle hemat saya salah satu keunggulan Indonesia, dan ini akan mempunyai efek berganda pada produksi dan jasa yang kita tawarkan dan struktur ekonomi secara keseluruhan," ujar Thomas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×