kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Kemenlu pastikan tak ada WNI di musibah Bangladesh


Kamis, 25 April 2013 / 17:31 WIB
Kemenlu pastikan tak ada WNI di musibah Bangladesh
ILUSTRASI. Mitra Pinasthika Mustika (MPMX)


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Musibah runtuhnya Rana Plaza Bangladesh pada Rabu (24/4) kemarin telah menelan korban juwa sebanyak 147 orang dan 100 orang lainnya cedera. Terkait kejadian itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban tewas.

"Para WNI tidak ada yang bekerja di perusahaan yang ada di dalam gedung," kata Direktur Informasi dan Media Kemenlu, PLE Priatna dalam siaran persnya, Kamis, (25\4).

Priatna menjelaskan, terdapat 50 WNI ahli garmen yang berada di Bangladesh. Tapi tak satu pun dari antara mereka yang bekerja di empat perusahaan yang berada dalam gedung Rana Plaza. Runtuhnya Rana Plaza ditengarai akibat tidak kuatnya struktur bangunan tersebut.

Meskipun demikian, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Bangladesh terus memantai perkembangan evaluasi dan korban yang ditimbulkan akibat runtuhnya gedung tersebut. "Duta Besar RI sendiri terus memantau perkembangan musibah ini. Sementara pemerintah Bangladesh menjadikan hari ini sebagai hari berkabung nasional," terang Priatna.

Sebelumnya, Rana Plaza yang berada di Savar, Bangladesh, runtuh, Rabu (24/4) pagi. Savar berjarak 30 km dari ibu kota negara, Dhaka. Awalnya tercatat lebih dari 70 orang kehilangan nyawa dan ratusan lainnya terluka. Gedung ini terdiri atas pabrik pakaian, bank, dan sejumlah toko.

Petugas pemadam kebakaran mengungkapkan, sekitar 2.000 orang berada di bangunan itu ketika lantai bagian atas runtuh pada pukul 08.30 waktu setempat. Lalu, reruntuhan itu menimpa lantai-lantai yang ada di bawahnya. Polisi setempat menceritakan, bangunan tiba-tiba runtuh. Dalam waktu sekejap seluruh struktur, kecuali pilar utama dan bagian depan dinding, bangunan kolaps.

Situasi ini membuat suasana panik. Bagian lain yang tersisa adalah lantai bawah. Personel pemadam kebakaran dan angkatan bersenjata dikerahkan untuk menyelamatkan korban yang terperangkap reruntuhan.  Mereka menggunakan alat pengeruk guna menyingkirkan puing-puing bangunan. Warga juga ikut membantu dengan mengandalkan tangan kosong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×