Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
"UMKM tak bisa sendiri-sendiri dengan buyer karena posisi bargaining-nya lemah. Untuk itu perlu difasilitasi dengan koperasi lewat factory sharing,” imbuh Teten.
Deputi bidang Usaha Kecil dan Menengah KemenKopUKM Hanung Harimba Rachman menambahkan, untuk pembangunan satu factory sharing, kementerian telah mengalokasikan anggaran senilai Rp 13 miliar.
“Sehingga diharapkan daya saing dan kualitas produk UMKM benar-benar memiliki standar mutu,” ujar Hanung.
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati merinci, pembangunan lahan 7.000 meter persegi dan ada 2 hektar lagi untuk pengembangan factory sharing. Di mana lahan ini merupakan aset milik Pemerintah Daerah (Pemda).
“Setiap dana dari pemerintah pusat programnya kan harus jelas. Sehingga lebih diutamakan aset milik pemda. Jadi, kami pastikan untuk lahan ini tak bermasalah sudah clear,” sebutnya.
Selanjutnya: Permintaan ekspor produk UMKM saat pandemi tinggi, tapi terkendala kapasitas produksi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News