kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenkop dan UKM gandeng SwissCham Indonesia tingkatkan kapasitas UKM


Senin, 20 Januari 2020 / 19:31 WIB
Kemenkop dan UKM gandeng SwissCham Indonesia tingkatkan kapasitas UKM
Pertemuan Chairman SwissCham Indonesia Lutfhi Mardiansyah dan Deputy Head of Mission Embassy of Switzerland in Indonesia, Michael Cottier dengan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kembali Kementerian Koperasi dan UKM melakukan kolaborasi guna tingkatkan kapasitas UMKM di Indonesia. Kali ini Kemenkop dan UKM menggandeng Swiss Indonesian Chamber of Commerce (SwissCham Indonesia).

Peningkatan kapasitas UKM Indonesia ditujukan supaya dapat menembus pasar ekspor khususnya ke Eropa melalui Swiss.

Chairman SwissCham Indonesia Lutfhi Mardiansyah menjelaskan salah satu misi mereka ialah memberikan dukungan  berkelanjutan pada  KUMKM Indonesia untuk bisa meningkatkan kapasitasnya sehingga bisa melakukan ekspor.

Baca Juga: Kemenkop dan UKM buka lowongan tiga jabatan eselon I, siapa yang berminat?

SwissCham Indonesia sendiri adalah kumpulan perusahaan-perusahaan Swiss yang beroperasi di Indonesia.

"Di Swiss itu tidak ada konglomerat, perusahaan Swiss yang kini besar itu seperti Nestle, Zurich Insurance, Clariant itu semuanya berasal dari UKM. Kami ingin menularkan kiat-kita itu ke UKM Indonesia," jelas Lutfhi dalam siaran pers tertulis yagn diterima Kontan.co.id pada Senin (20/1).

Kolaborasi nantinya dapat berupa pelatihan, kunjungan ke perusahaan yang berasal dari UKM di Swiss, kontak dagang dan lainnya. Meski demikian Lutfhi menambahkan size UKM di Swiss dan Indonesia sendiri memang berbeda, UKM Swiss masuk kelas menengah ke atas jika di Indonesia.

Sementara itu Deputy Head of Mission Embassy of Switzerland in Indonesia, Michael Cottier menyatakan banyak UKM Indonesia yang berpotensi untuk melakukan ekspor khususnya ke pasar Eropa.

"Tinggal bagaimana kita tingkatkan kapasitas UKM UKM tersebut, produk UKM Indonesia kaya akan nilai- nilai dan inovasi dan itu sangat disukai pasar Eropa, kami sangat men-support kolaborasi SwissCham Indonesia dengan Kemenkop dan UKM," terangnya.

Baca Juga: Pelaku UMKM respons positif kebijakan yang menurunkan nilai batas ekspor

Michael Cottier mengungkap produk dari Indonesia seperti furniture dan mebel, precission metal (biasanya dipakai perusahaan jam), perikanan dan tekstil menjadi produk yang diminati di Swiss.

Menurut data Swiss Federal Customs Administration, nilai perdagangan Indonesia dengan Swiss pada 2108, mencapai US$ 1,415 miliar. Terdiri dari nilai ekspor Indonesia US$ 910 juta dan impor dari Swiss US$ 505 juta.

Sebagian besar ekspor Indonesia ke Swiss berupa emas, yaitu lebih dari 60%. Disusul alas kaki, kopi, minyak atsiri, kakao, mebel. Sedangkan impor Indonesia dari Swiss didominasi oleh permesinan, produk farmasi dan kimia organik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×