kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenko perekonomian rumuskan 15 program prioritas perekonomian, ini rinciannya


Kamis, 07 November 2019 / 15:35 WIB
Kemenko perekonomian rumuskan 15 program prioritas perekonomian, ini rinciannya
ILUSTRASI. Bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (24/5).


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah merancang Program Prioritas (Quick Wins) dan Program Kerja 2020-2024 di bidang perekonomian. Program tersebut kemudian dibahas dengan sejumlah kementerian dan lembaga teknis di bawah Kementerian Koordinator bidang Perekonomian.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto  mengatakan, rapat hari ini digelar untuk membahas terkait isu-isu yang ditugaskan Presiden.

Baca Juga: Bambang Soesatyo masih mengincar kursi Ketum Golkar, ini kata pengamat

"Itu sudah kita list. Ini sebagai langkah awal untuk koordinasi dan sinkronisasi kerangka pikir dari program yang selaras antara Kemenko Perekonomian dengan kementerian lembaga teknis,” tutur Airlangga, Kamis (7/11). 

Airlangga menyebut, ada empat kelompok program yang disasar. Pertama, program untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas (Growth). Kedua, program untuk meningkatkan pemerataan ekonomi dan pengurangan kesenjangan (Inklusif). 

Ketiga, program untuk mendukung keberlanjutan ekonomi (Sustainability). Keempat, program untuk meningkatkan daya saing ekonomi (Competitiveness).

Setidaknya, ada 15 usulan Program Prioritas yang diharapkan tuntas dalam jangka pendek yaitu enam bulan ke depan. 

Baca Juga: Amerika Serikat berjanji akan cepat beri keputusan tentang GSP bagi Indonesia

Program prioritas tersebut antara lain program implementasi mandatori B30, perbaikan ekosistem ketenagakerjaan, Jaminan Produk Halal (JPH), penelitian dan pengembangan Industri Farmasi, dan penguatan Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). 

Termasuk juga perbaikan kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR), penerapan Kartu Pra Kerja, pengembangan Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK), gasifikasi Batubara, pengembangan hortikultura berorientasi ekspor, kemitraan pertanian berbasis teknologi, percepatan elektronifikasi keuangan daerah, green refinery, dan Omnibus Law Cipta Kerja. 

Baca Juga: Mendag AS bertemu Jokowi, pemerintah optimistis pembahasan GSP rampung Desember

“Sebelumnya Presiden sudah mengatakan bahwa enam bulan pertama akan menentukan kondisi ekonomi kita. Tantangannya adalah apakah kita bisa menangani persoalan-persoalan yang timbul di tengah perekonomian yang  slow down,” kata Airlangga. 

Selanjutnya, Airlangga mengatakan, hasil rakor hari ini akan ditindaklanjuti oleh para eselon I di masing-masing kementerian. Dalam sepuluh hari ke depan, Airlangga akan kembali menggelar rakor lanjutan untuk membahas program-program prioritas tersebut secara lebih rinci. 

Baca Juga: Menteri Perdagangan AS bertandang ke kantor Menko Airlangga, ini yang dibahas

Mengenai usulan 15 program prioritas tersebut, Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono menambahkan, Kemenko Perekonomian telah menyiapkan deskripsi program, sasaran/tujuan, uraian program/kegiatan, target/indikator kinerja, beserta kerangka waktu/jadwal pelaksanaan dari masing-masing program. 

“Dengan begitu, kita harap akan memudahkan dalam menindaklanjuti dan menuntaskan 15 program prioritas tersebut dengan baik,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×