CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Menteri Perdagangan AS bertandang ke kantor Menko Airlangga, ini yang dibahas


Rabu, 06 November 2019 / 17:45 WIB
Menteri Perdagangan AS bertandang ke kantor Menko Airlangga, ini yang dibahas
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (tengah) bersiap mengikuti ASEAN Economic Community (AEC) Council Meeting ke-18 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Kamis (31/10/2019).


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bertemu dengan Menteri Perdagangan Amerika Serikat untuk memperkuat kerjasama antara kedua negara.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertemuan dengan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross, membahas isu detail terkait dengan investasi dan kerjasama Amerika Serikat di Indonesia yang diantaranya terkait enginering compannies yang akan melakukan kegiatan di Indonesia.

Baca Juga: Amerika Serikat (AS) bantah kehilangan minat lanjutkan kejasama dengan Indo-Pasifik

"Dan juga terkait dengan finalisasi review Generalized System of Preferences (GSP) yang diharapkan segera dilakukan dan Indonesia akan segera mengirim tim di bawah Kementerian Perdagangan," kata Airlangga, Rabu (6/11).

Selain itu, Airlangga mengatakan, pertemuan ini juga membahas hal-hal teknis terkait kerjasama di berbagai sektor. Seperti kerjasama di sektor penerbangan, kesehatan, dan sektor jasa lainnya. Ia juga bilang, Indonesia berencana mengadakan Indo-Pacific Summit tahun depan.

Baca Juga: Tips sukses dari Miliarder Ray Dalio pendiri hedge fund terbesar di dunia

"Pada prinsipnya pemerintah akan memfasilitasi termasuk mempermudah, karena ada permintaan juga batasan-batasan mengenai permodalan dan kemitraan. Nah ini yang dijanjikan dalam waktu tiga bulan. Pemerintah sedang akan memperbaiki yang kami masukan ke dalam Omnibus Law," ucap dia.

Sementara itu, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan, pertemuan ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerjasama perdagangan ke depannya.

"Kita berdiskusi banyak hal termasuk tentang berbagai macam isu sensitif, saya rasa kita punya rencana yang bagus untuk ke depannya di tiap lini dan saya merasa amat tertantang dengan hal ini," ujar dia.

Baca Juga: China yakinkan Uni Eropa serius membuka pasarnya bagi perusahaan asing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×