kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Kemenkeu Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh Hingga 5,4% Meski Harga BBM Naik


Senin, 12 September 2022 / 12:38 WIB
Kemenkeu Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh Hingga 5,4% Meski Harga BBM Naik
ILUSTRASI. Kemenkeu Optimistis Ekonomi Indonesia Tumbuh Hingga 5,4% Meski Harga BBM Naik


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap berada dalam kisaran target 5,1% hingga 5,4%, meski harga Bahan Bakar Minyak  (BBM) naik.

“Saya mau bilang kalau pertumbuhan ekonomi tidak akan terpengaruh, kalaupun harganya naik, karena kegiatan ekonomi ini lagi maju banget. Makanya orang tetap melakukan kegiatan ekonominya kita berdoa supaya nggak terlalu signifikan,” tutur Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara saat menjadi Pembicara pada Kuliah Tamu Pengantar Ekonomi 1 FEB UI, Senin (12/9).

Menurutnya, yang menjadi konsentrasi pemerintah saat ini adalah dampak kenaikan BBM kepada kemiskinan. Ia memang menyadari jika harga BBM naik pasti akan turut menaikkan juga harga barang kebutuhan pokok masyarakat, dan akan berdampak pada dua hal. Yakni, daya beli masyarakat akan menurun, dan jika harga barang naik, maka garis kemiskinan akan juga naik.

Baca Juga: Begini Manfaat dan Mudarat Peningkatan BBM Terhadap Perekonomian Indonesia

Akan tetapi, ketika harga BBM naik, pemerintah langsung menggelontorkan dana bantuan sosial tambahan Rp 24,17 triliun untuk melindungi 40% masyarakat miskin.

Menurutnya anggaran yang telah dikeluarkan akan tiga kali lipat menanggung kenaikan harga BBM yang masyarakat miskin tersebut rasakan. Sehingga, estimasi Pemerintah kemiskinan akan turun hingga 0,3% bps walaupun harga BBM naik.  

“Kenapa bisa gitu? karena kita bisa berikan bantalan sosialnya tadi. Bantalan sosial yang bisa meningkatkan daya beli,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×