kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemenkeu dan Banggar DPR tetapkan pertumbuhan ekonomi tahun 2022 sekitar 5,2% -5,8%


Rabu, 09 Juni 2021 / 17:30 WIB
Kemenkeu dan Banggar DPR tetapkan pertumbuhan ekonomi tahun 2022 sekitar 5,2% -5,8%
ILUSTRASI. Banggar DPR. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj.


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah dan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyepakati pertumbuhan ekonomi tahun 2022 berada di kisaran 5,2% hingga 5,8% alias sesuai dengan kesepakatan antara pemerintah dengan komisi XI DPR RI. 

Meski begitu, dalam rapat hari ini, sempat ada usulan dari Banggar DPR RI agar target pertumbuhan ekonomi tahun depan dikecurutkan menjadi 5,4% hingga 5,5%. 

Namun, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio N. Kacaribu mengatakan, target pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,2% hingga 5,8% ini lebih menunjukkan adanya ketidakpastian di tahun depan yang tentunya disadari oleh lembaga eksekutif maupun lembaga legislatif. 

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani beberkan proyeksi kondisi ekonomi pada tahun depan

“Target 5,2% hingga 5,8% masih mencerminkan ketidakpastian yang masih akan ada di tahun depan,” ujar Febrio kepada Banggar DPR RI, Rabu (9/8). 

Senada, Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah mengatakan, ketidakpastian di tahun depan memang masih berjalan. Hal ini datang dari ketidakpastian penanganan kesehatan dan masih ada progres vaksinasi yang harus terus ditingkatkan. 

Ketidkapastian juga datang dari sisi global. Seperti contohnya pertumbuhan inflasi Amerika Serikat (AS) yang tinggi sehingga ada kekhawatiran bank sentral AS atau The Federal Reserve kemudian mengerem stimulus moneter juga tensi perang dagang antara AS dengan China yang nampaknya akan berlangsung lama.

Baca Juga: Indef: Indikator makro ekonomi tahun 2022 terlalu optimistis

“Baik pemerintah dan Banggar sepakat akan hal ini. Kami sampai ke titik paham bahwa ketidakpastian ada yang tidak bisa dihindari. Namun, kita perlu menyiapkan langkah mitigasi,” ujar Said. 

Said berpesan, pemerintah baiknya tetap melakukan pengamatan lebih terkait perkembangan global. Ia juga berharap, pada saat pembacaan Nota Keuangan pada Agustus mendatang, kondisi global sudah mulai lebih akurat. 

Selanjutnya: Hingga awal Juni 2021, realisasi belanja negara baru 35,7% dari pagu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×