kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.235.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.580   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.118   47,22   0,59%
  • KOMPAS100 1.119   4,03   0,36%
  • LQ45 785   1,90   0,24%
  • ISSI 286   2,08   0,73%
  • IDX30 412   0,93   0,23%
  • IDXHIDIV20 467   0,39   0,08%
  • IDX80 123   0,45   0,36%
  • IDXV30 133   0,76   0,57%
  • IDXQ30 130   0,07   0,05%

Kemenkeu Catat Pendapatan Daerah Tumbuh Tipis pada 2021


Kamis, 20 Januari 2022 / 15:22 WIB
Kemenkeu Catat Pendapatan Daerah Tumbuh Tipis pada 2021
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) didampingi Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu Astera Primanto Bhakti (kiri) , Senayan, Jakarta, Selasa (14/1/2020).


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan realisasi pendapatan daerah mencapai Rp 1.112,24 triliun di 2021 atau 97% dari target pendapatan daerah senilai Rp 1.150,91 triliun.

Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Astera Primanto Bhakti mengatakan, meski naik tipis yakni tumbuh 0,18%, kinerja pendapatan di 2021 ini mengalami perbaikan bila dibandingkan dengan tahun 2020.

“Mungkin karena pada saat pembuatan APBD-nya terlalu optimis dan sebab-sebab lain seperti Covid-19 yang berdampak signifikan paling tidak 4 bulan, akhirnya mereka dapat 97%,” ujar Prima, Kamis (20/1).

Adapun, Prima memerinci, kontribusi dan nilai pendapatan asli daerah (PAD) mampu bertumbuh pada 2021. Realisasi PAD tercatat mencapai Rp 300,16 triliun atau tumbuh 14,05% bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2020 yang senilai Rp 263,17 triliun.

Baca Juga: Belanda Pemda pada 2021 Seret, Ini yang Dilakukan Kemenkeu

Pada 2021, PAD berkontribusi sebesar 26,1% terhadap total pendapatan daerah, lebih tinggi bila dibandingkan dengan 2020 yang kontribusi PAD tersebut, sebesar 25,3% dari total pendapatan daerah.

Meski pendapatan daerah mengalami peningkatan yang minim, belanja daerah justru mengalami penurunan. Realisasi belanja APBD tercatat hanya senilai Rp1.087,66 triliun atau turun -2,48% dibandingkan dengan capaian 2020 yang senilai Rp1.115,28 triliun.

Bila dibandingkan dengan targetnya, belanja APBD pada 2021 tercatat hanya 89% dari target yang mencapai Rp1.224,73 triliun. Meski demikian, perlu dicatat masih terdapat sebagian pemda yang data realisasi belanjanya belum diterima oleh pemerintah pusat.

Baca Juga: Kemenkeu: Belanja Kesehatan Earmarked TKDD Mencapai Rp 39,2 Triliun di 2021

“Untuk persentase, baru dapat 89% dari APBD walaupun prediksi saya ini belum masuk semua. Nanti kalau masuk semua bisa 92% paling tidak berdasarkan assessment kami kepada daerah,” jelas Prima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×