Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak Rabu (13/1/2021), program vaksinasi virus corona Covid-19 di Indonesia telah dimulai. Presiden RI Joko Widodo menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 buatan Sinovac, disusul sejumlah kalangan, termasuk menteri dan influencer.
Saat ini, program vaksinasi prioritas untuk tenaga kesehatan dan petugas publik berlangsung serentak di seluruh provinsi secara bertahap.
Kelompok prioritas vaksinasi
Pemerintah juga telah menetapkan setidaknya enam kelompok prioritas vaksin virus corona. Mereka adalah tenaga kesehatan, tokoh agama, tenaga pendidik, aparatur pemerintah, peserta BPJS, dan masyarakat berusia 18-59 tahun.
Akan tetapi, dari keenam kelompok tersebut, tak ada untuk kategori lansia yang berusia 60 tahun ke atas.
Baca Juga: Kasus harian Indonesia tembus 12.000, waspada 7 gejala baru virus corona menurut WHO
Juru Bicara Vaksinasi dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, tidak adanya lansia dalam daftar prioritas itu disebabkan karena belum ada data mengenai keamanan vaksin pada lansia.
Menurut Nadia, nantinya lansia akan tetap menerima vaksin setelah data keamanan tersebut tersedia.
Baca Juga: Cuma 181 juta penduduk Indonesia terima vaksin virus corona, berikut penjelasannya
"Kelompok lansia tidak pada prioritas pertama tapi akan tetap menjadi penerima vaksin setelah ada data lanjut keamanan vaksin pada lansia, baik pada vaksin Sinovac maupun vaksin lainnya," kata Nadia kepada Kompas.com, Sabtu (16/1/2021).
Tidak ada lansia
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, vaksin Sinovac yang dipakai di Indonesia saat ini tak diuji pada lansia.
Menurut Wiku, mereka yang diuji dengan vaksin Sinovac adalah kelompok usia rentang 18-59 tahun. "Karena vaksin yg dipakai pada awal ini adalah Sinovac yang diuji pada orang usia rentang 18-59 tahun," kata Wiku saat dihubungi secara terpisah, Sabtu.
Sementara itu dikutip dari Kompas.com (12/1/2021) Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, saat ini vaksin diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan. Sementara para lansia rencananya mendapatkan suntikan vaksin sekitar Maret-April 2021.
"Kita harapkan kalau vaksin Pfizer dan AstraZeneca datang di bulan April, itu adalah vaksin yang memang sudah uji klinisnya digunakan untuk di atas 60 tahun. Jadi kita akan mulai untuk petugas publik dan lansia itu sekitar bulan Maret-April," kata Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Selasa (12/1/2021).
Baca Juga: Menkes: Penyintas Covid-19 tidak masuk prioritas penerima vaksin
Hingga Jumat (15/1/2021), sudah ada 15.301 orang yang menerima suntikan vaksin Covid-19 di Indonesia. Sementara penerima vaksin yang sudah registrasi sebanyak 500.029 dari 565.220 orang atau sekitar 88,51%.
Sejauh ini, belum ada laporan mengenai efek samping yang mengkhawatirkan dari para penerima vaksin.
Baca Juga: Kenapa hanya 181 juta penduduk Indonesia terima vaksin corona? Ini penjelasannya
Untuk diketahui, Indonesia memiliki 18 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Sebanyak 3 juta di antaranya telah didistribusikan ke seluruh provinsi, sementara 15 juta dosis vaksin baru tiba beberapa waktu lalu.
Selain Sinovac, Indonesia juga rencananya akan menggunakan beberapa merek vaksin lain, yaitu Bio Farma, Novavax, Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Sinopharm.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lansia Tak Masuk Prioritas Pertama Vaksinasi Covid-19, Ini Kata Kemenkes"
Penulis : Ahmad Naufal Dzulfaroh
Editor : Rizal Setyo Nugroho
Selanjutnya: Vaksinasi virus corona dimulai, ini cara registrasi dan verifikasi penerima vaksin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News