Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Kesehatan mencatat kepesertaan non aktif dari BPJS Kesehatan terus meningkat dari tahun 2019 yang mencapai 20,2 juta menjadi 56,8 juta hingga Maret 2025.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha menjelaskan secara cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan memang naik signifikan dari tahun 2019 yang hanya 83,6% dari total populasi masyarakat Indonesia menjadi 98,3 % hingga Maret tahun ini.
Namun jika dilihat dari kepesertaan aktif peningkatannya tidak cukup tinggi hanya naik 3,6% dari 76,1% di tahun 2019 menjadi 79,7% hingga Maret 2025 ini.
"Dan yang meningkat drastis justru non aktif yang tadinya 20,2 juta di tahun sebelum covid menjadi 56,8 juta, ini yang harusnya menjadi concern bersama bagaimana kita mengejar non aktif," kata Kunta dalam Raker Bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (7/5).
Baca Juga: Berikut Cara Pakai BPJS Kesehatan Saat di Luar Kota, Apa Saja Syaratnya?
Kunta merinci peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) atau BPJS Kesehatan non aktif cenderung mengalami tren kenaikan sejak masa covid 2019 lalu.
Berdasarkan data Kemenkes pada tahun 2019 kepesertaan non aktif mencapai 20,2 juta, kemudian naik di tahun 2020 menjadi 24,6 juta, dan naik kembali tahun 2021 menjadi 48,7 juta, lalu turun tipis di tahun 2022 menjadi 44,4 juta, kembali naik di tahun 2023 menjadi 53,8 juta, terus naik di tahun 2024 menjadi 55,4 juta dan alami kenaikan hingga Maret 2025 menjadi 56,8 juta.
Menurut Kunta, hal ini dipicu karena beberapa hal yakni non aktif karena menunggak dan mutasi namun belum mengaktifkan kembali kepesertaannya.
"Yang mutasi bisa macam-macam dari PBI misalnya sudah berkeluarga bekerja bisa biaya sendiri, atau tidak bekerja menjadi bekerja kemudian dibiayai perusahaan," jelasnya.
Selanjutnya: Amankah Konsumsi Kopi Pahit untuk Asam Lambung?
Menarik Dibaca: Amankah Konsumsi Kopi Pahit untuk Asam Lambung?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News