Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) resmi memulai pembangunan rel ganda kereta api Solo - Semarang fase 1 segmen Solo Balapan - Kalioso sepanjang 10 kilometer spoor (Km'sp). Rencananya, sekitar 1,8 Km'sp-nya dibangun secara layang (elevated).
Kemenhub menyebut, rel layang tersebut akan menjadi rel layang terpanjang di Indonesia, yang diharapkan dapat mengatasi kemacetan di perlintasan sebidang Simpang Joglo, Solo.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengungkapkan, jalur kereta di Simpang Joglo memiliki frekuensi pergerakan kereta api yang cukup padat. Hal ini karena dilintasi oleh tiga jenis kereta yaitu Kereta Jarak Jauh (penumpang dan barang), Kereta Bandara Adi Sumarmo (BIAS), dan Kereta Komuter Solo-Jogja.
Adanya Simpang Joglo membuat headway (waktu kedatangan) kereta api menjadi lebih dari 30 menit. Dengan di bangunannya rel layang diharapkan headway kereta api turun signifikan menjadi kurang dari 15 menit.
“Lalu lintas di Simpang Joglo ini sangat padat dan menjadi titik kemacetan. Dengan adanya penataan ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah lalu lintas jalan dan pergerakan kereta api,” ucap Menhub saat groundbreaking pembangunan Jalur Ganda KA Solo Balapan - Kalioso, Sabtu (8/1).
Baca Juga: Pembiayaan Proyek SBSN Sejak 2013 Mencapai Rp 175,38 Triliun
Menhub optimis, dengan adanya kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, pembangunan akan berjalan dengan baik.
Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, pembangunan akan berjalan dengan lancar dengan kerja sama yang baik antar pemerintah pusat, daerah, TNI, Polri, dan unsur terkait lainnya.
“Kerja sama yang baik ini sudah teruji di Jawa Tengah. Misalnya: pembangunan Bandara Ahmad Yani Semarang dan Bandara Jend Besar Soedirman di Purbalingga,” kata Ganjar.
Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, dengan dimulainya pekerjaan penataan Simpang Joglo, pihaknya telah mengantisipasi dampak lalu lintas dan dampak sosial dengan baik, dengan melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan masyarakat sekitar.
“Penataan ini juga bisa mengatasi banjir, karena nantinya akan dibangun drainase menuju sungai Kalianyar. Penataan Simpang Joglo ini akan menjadi Ikon baru di kota Solo,” ujar Gibran.
Sebagai informasi, Proyek rel ganda KA Solo Balapan - Kalioso sepanjang 10 Km'sp, dibangun dengan biaya sekitar Rp 920 miliar yang berasal dari rupiah murni dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Ditargetkan, pembangunannya selesai pada akhir tahun 2023.
Baca Juga: Kemenhub Catat Kenaikan Penumpang Angkutan Umum pada Periode Nataru
Kementerian Perhubungan bersama Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan Pemerintah Kota Surakarta, bersinergi melakukan penataan perlintasan sebidang kereta api di Simpang Joglo, Solo, Jateng.
Adapun penataan yang dilakukan yaitu. Pertama, pembangunan rel ganda kereta api elevated (layang) sepanjang 1,8 Km'sp yang dikerjakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub. Desain konstruksi jembatan rel layang mengadopsi kearifan lokal yang ada kota Solo yaitu Batik Sidomukti, Pasar Klewer dan Keraton.
Kedua, pembangunan underpass jalan nasional yang menghubungkan antara Jalan Ki Mangunsarkoro dan Jalan Sumpah Pemuda yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR.
Ketiga, pembebasan lahan jalan provinsi dan kabupaten/kota oleh Pemprov Jateng dan Pemkot Solo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News