kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemenhub otak-atik anggaran jalankan proyek di tengah pandemi


Senin, 02 Agustus 2021 / 19:12 WIB
Kemenhub otak-atik anggaran jalankan proyek di tengah pandemi
ILUSTRASI. Kemenhub


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan menyiasati anggaran di tengah pandemi dalam melanjutkan pembangunan berbagai infrastruktur.

Salah satu skema yang didorong dalam penghematan itu adalah dengan Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Skema itu terbukti berjalan pada proyek Pelabuhan Anggrek, Gorontalo.

Pembangunan Pelabuhan Anggrek dilakukan dengan skema KPBU antara Kementerian Perhubungan dengan PT Anggrek Gorontalo International Terminal. Konsorsium Anggrek Gorontalo International Terminal terdiri dari PT Gotrans Logistics International, PT Anugerah Jelajah Indonesia Logistic, PT Titian Labuan Anugrah, dan PT Hutama Karya (Persero).

"Meskipun di tengah pandemi, tetapi kami terus berkomitmen melanjutkan pembangunan," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pekan lalu.

Nilai investasi kerjasama tersebut sebesar Rp 1,4 triliun dan biaya operasional sebesar Rp 5,2 triliun yang akan dikerjasamakan selama 30 tahun. Sementara besaran pendapatan konsesi 2,5% per tahun dari pendapatan kotor.

Baca Juga: Pemerintah disarankan lakukan standardisasi jalan sebelum pemberlakuan zero odol

Hal itu dapat dinaikkan secara progressif serta pembagian kelebihan keuntungan (clawback) sebesar 50% disetorkan oleh Badan Usaha dalam penyediaan infrastruktur. Selain itu, sejumlah proyek juga akan mengalami perubahan guna menghemat anggaran.

"Sampai dengan saat ini sudah dilakukan 4 kali refocusing dengan total efisiensi sekitar Rp 14,2 triliun," terang Juru Bicara Menteri Perhubungan Adita Irawati.

Efisiensi tersebut dinilai mengurangi ruang fiskal dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur. Oleh karena itu Kemenhub melakukan asesment kembali terhadap program dan kegiatan yang akan dilakukan.

Kemenhub melakukan relaksasi berupa skema kegiatan tahun jamak, penundaan kegiatan yang belum prioritas dan mendorong potensi pembiayaan dari PNBP. Selain itu juga mendorong skema creative financing dengan skema KPBU dan KSP BMN.

"Namun, Kami tetap memastikan bahwa tugas-tugas pelayanan transportasi kepada masyarakat serta aspek keselamatan tetap berjalan dan tidak terganggu," jelas Adita.

Selanjutnya: 3 Juta lebih pelamar daftar CPNS 2021, ini instansi yang masih sepi peminat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×