kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemendikbudristek Dorong Program IISMA Edisi Vokasi Tahun 2022


Minggu, 24 April 2022 / 13:43 WIB
Kemendikbudristek Dorong Program IISMA Edisi Vokasi Tahun 2022
ILUSTRASI. Pendidikan dan Latihan (Diklat) vokasi


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluncurkan Program Indonesian International Student Mobility Award (IISMA) Edisi Vokasi Tahun 2022. Program ini, akan memberikan beasiswa kepada 400 mahasiswa vokasi untuk belajar dan magang di luar negeri selama satu semester.

Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (Dir. Akademik PTV) Kemendikbudristek, Benny Bandanadjaya mengatakan program IISMA Edisi Vokasi hadir untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa beraktivitas di luar kampus di luar negeri sehingga dapat meningkatkan kemampuan nonteknisnya (soft skills). “Peningkatan soft skills dengan cara memberikan kesempatan untuk bergaul keluar kampus internasional tentunya,” terang Beny dalam keterangannya, Minggu (24/4).

Kepada para mahasiswa vokasi, Benny berharap mereka dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan mempersiapkan kemampuan bahasa Inggrisnya. “Kesempatan ini sangat luar biasa. Jadi pergunakanlah kesempatan ini dan yang sangat penting adalah persiapkanlah bahasa untuk berkomunikasi ketika lulus,” ujar Benny.

Terkait persyaratan khusus, Ketua IISMA Edisi Vokasi Hilda Cahyani menuturkan syarat utama adalah warga negara Indonesia yang terdaftar sebagai mahasiswa vokasi pada perguruan tinggi di Indonesia baik itu negeri maupun swasta. Bagi mahasiswa program Diploma III (D3), para mahasiswa dapat mendaftar pada saat semester III. 

Baca Juga: Amazon (AWS) Inisiasi STEAM for the Future, Siapkan Generasi Muda ke Bidang Teknologi

Sementara itu, bagi mahasiswa Diploma IV (D4), para mahasiswa dapat mendaftar saat semester IV atau semester VI.

Syarat selanjutnya, lanjut Hilda, mahasiswa vokasi yang akan mendaftar IISMA Edisi Vokasi harus memiliki sertifikat bahasa Inggris. “Ada beberapa target negara yang memang menghendaki sertifikat internasional seperti TOIEC, Duolingo, dan TOEFL,” ucapnya.

Adapun beberapa negara yang telah mendukung program IISMA yaitu Inggris, Jerman, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, dan Australia. 

Sementara itu, sepuluh bidang yang menjadi prioritas pada IISMA Edisi Vokasi yakni bidang industri, perhotelan, dan pariwisata; bidang rekayasa; bidang teknologi informasi; bidang bisnis dan manajemen; bidang akuntansi; bidang kelautan, dan maritim; bidang pengelolaan air; bidang pertanian; bidang industri kreatif; serta bidang hubungan masyarakat.

“Para mahasiswa harus mengambil bidang yang ada irisannya sehingga menguatkan bidang ilmu yang mereka pelajari dan yang tidak temukan di kampusnya tapi didapatkan di kampus luar negeri,” papar Hilda.

Pada kesempatan ini, Direktur Politeknik Negeri Batam, Uuf Brajawidagda menyampaikan meskipun program IISMA Edisi Vokasi baru dibuka, sudah ada 180 mahasiswa di kampusnya yang sudah tergabung dalam komunitas untuk mendapat pembekalan. “Di kampus kami, sudah ada 180 mahasiswa yang sudah mempersiapkan dirinya. Baik itu dari segi bahasa Inggrisnya maupun budaya-budaya terkait kehidupan di luar negeri, jangan sampai culture shock,” ucap Direktur Poli Batam ini.

Baca Juga: Unpad Jadi Hybrid University, Menteri BUMN Erick Thohir: Transformasi Jadi Keharusan

Terkait bahasa, Uuf menuturkan Politeknik Negeri Batam telah menyiapkan satu dosen bahasa Inggris untuk mendampingi mahasiswanya belajar bahasa Inggris khusus untuk mengikuti program IISMA. “Kami menyediakan pendampingan untuk belajar, mempersiapkan bahasa Inggris, untuk mengerjakan tes TOEFL. Di samping itu, ada model-model lain atau dukungan untuk meningkatkan kemampuan belajar bahasa Inggris, bisa dengan kelompok kemahasiswaan, atau dengan teman-teman mahasiswa yang hobi bahasa Inggris,” paparnya.

Di samping itu, lanjut Uuf, kampusnya juga melibatkan mahasiswanya yang sudah ada di luar negeri untuk memberikan pengalaman. “Sehingga mereka saling menginspirasi, kalau kita (dosen) yang encourage teman- teman mahasiswa, mahasiswa masih ragu antara iya atau tidak. Sedangkan kalau teman-temannya sendiri yang bercerita, pasti lebih yakin,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×