kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -2.000   -0,11%
  • USD/IDR 16.219   8,00   0,05%
  • IDX 7.898   -32,88   -0,41%
  • KOMPAS100 1.110   -7,94   -0,71%
  • LQ45 821   -5,85   -0,71%
  • ISSI 266   -0,63   -0,24%
  • IDX30 424   -3,04   -0,71%
  • IDXHIDIV20 487   -3,38   -0,69%
  • IDX80 123   -1,10   -0,89%
  • IDXV30 126   -1,56   -1,22%
  • IDXQ30 137   -1,32   -0,96%

Kemendag targetkan ratifikasi 2 perjanjian dagang rampung kuartal I 2021


Sabtu, 12 Desember 2020 / 11:01 WIB
Kemendag targetkan ratifikasi 2 perjanjian dagang rampung kuartal I 2021
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengungkapkan, TradeExpo Indonesia ke-35 Virtual Exhibition (TEI-VE) 2020 telah sukses dilangsungkan sebagai pemerandagang virtual terbesar di Indonesia di tengah pandemi Covid-19.


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Noverius Laoli

Sementara itu, IM-PTA bertujuan untuk mendiversifikasi negara tujuan ekspor Indonesia, meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar Mozambik, memperluas akses pasar produk Indonesia di Mozambik dan kawasan Afrika serta memperkuat industri dalam negeri.

Lebih lanjut, Agus mengatakan adanya IM-PTA akan meningkatkan ekspor Indonesia ke Mozambik dalam 5 tahun ke depan.

"IM-PTA diproyeksikan akan meningkatkan ekspor Indonesia dari US$ 129,71 juta pada 2019 menjadi US$ 257 juta pada 2025, Indonesia diproyeksikan akan menikmati surplus sebesar US$ 177 juta," kata Agus.

Baca Juga: Kemendag: Daerah yang dilewati tol laut menikmati penurunan harga barang hingga 30%

Beberapa produk ekspor utama Indonesia ke Mozambik yang diproyeksikan akan mengalami peningkatan ekspor signifikan yaitu minyak kelapa sawit, sabun, asam lemak untuk industri, dan bahan aktif permukaan organik (organic surface-active preparations).

Agus juga mengatakan Indonesia sangat berpeluang mendominasi pasar produk minyak kelapa sawit dan turunannya di Mozambik. Pasalnya, melalui IM-PTA, Indonesia mendapatkan preferensi bea masuk yang semula 2,5% menjadi 0% untuk produk minyak sawit mentah (CPO) dan dari 20% menjadi 7,5% untuk produk minyak sawit olahan (refined palm oil).

Selanjutnya: Jerry sebut program belt and road initiative dapat perkuat konektivitas perdagangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×