kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemendag fasilitasi penandatanganan MoU skema imbal dagang Indonesa-Rusia


Kamis, 05 Agustus 2021 / 19:34 WIB
Kemendag fasilitasi penandatanganan MoU skema imbal dagang Indonesa-Rusia
ILUSTRASI. Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian   Perdagangan  (Kemendag)  memfasilitasi   penandatanganan   nota kesepahaman (MoU) kerja sama skema imbal dagang Bisnis ke Bisnis (B2B) antara  PT  Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sebagai Badan Pelaksana  Imbal  Dagang  di  Indonesia  dan LLC Myriad Group selaku  Badan Pelaksana Imbal Dagang di Rusia. Fasilitasi yang diberikan Kemendag ini merupakan upaya terobosan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Penandatangan dilakukan  oleh  Direktur  Utama  PT  Perusahaan  Perdagangan  Indonesia  (PPI)  Nina Sulistyowati  dengan  Direktur  LLC  Myriad  Group  Lubarto  Sartoyo  secara  virtual  pada  hari  Rabu  (4/8). 

Penandatanganan  MoU disaksikan  Duta Besar  Luar  Biasa  Berkuasa  Penuh RI untuk  Federasi  Rusia merangkap  Republik  Belarus Jose Antonio Morato Tavares,  Direktur Fasilitasi Ekspor dan  Impor Marthin,  Atas  Perdagangan  Tengku  Bayu  Nasrul  Sjah,  perwakilan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), PT BNI Tbk., dan PT Askrindo.

Baca Juga: Kemendag terus membuka peluang pasar ekspor untuk UKM

“Penandatanganan  MoU  ini  merupakan  langkah  nyata implementasi  kerja  sama  imbal  dagang  B2B Indonesia dengan negara mitra. Kami berharap upaya ini dapat turut meningkatkan ekspor nasional, meningkatkan  hubungan  bilateral  antara  Indonesia-Rusia,  serta  berkontribusi  untuk  mendorong perdagangan dalam rantai nilai global ke depannya,”jelas Marthin dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (5/8).

Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI untuk  Federasi  Rusia  merangkap  Republik  Belarus  Jose Antonio  Morato  Tavares  mengatakan,  penandatanganan  MoU  ini  merupakan  momen  penting bagi hubungan Indonesia-Rusia.

“Ini adalah  tonggak  sejarah  bagi  peningkatan  hubungan  kerja  sama bilateral  Indonesia-Rusia.  Kedutaan  Besar  RI  Moskow  mendukung  penuh  program  penjajakan  kerja sama  imbal  dagang  B2B  dengan  negara  mitra,  termasuk  Rusia.  Program  yang  diinisiasi  Kementerian Perdagangan  ini  menjadi  strategi  baru  dalam  menghadapi  tantangan  krisis  global  saat  ini  akibat pandemi Covid-19,” ungkap Jose.

Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Nina Sulistyowati menjelaskan, penandatanganan  MoU  dengan  Rusia  merupakan  salah  satu  target  PT  PPI.  Kerja  sama  ini  menjadi bukti  nyata  komitmen PT PPI dalam mendukung  program  kerja  sama  imbal  dagang  B2B  yang digencarkan Kementerian Perdagangan.

“PT PPI siap melaksanakan peran sebagai koordinator yang menjembatani eksportir dan importir dalam negeri. Kami akan terus berkoordinasi dengan Myriad Group selaku pihak koordinator di Rusia. Kami berharap, transaksi riil dapat segera kita wujudkan dalam waktu dekat,”tutur Nina.

Beberapa produk Indonesia yang diminati Rusia untuk diimbal dagangkan, antara lain batubara, diesel, karet, kopi, arang  kelapa, aluminium, alat kesehatan untuk  operasi  dan  kesehatan  untuk gigi, bahan baku kosmetik,  alat  pelindung  diri  (APD),  dan aluminium.  Sedangkan, produk yang ditawarkan Rusia yaitu jagung, kuaci, daging, tekstil, bahan baku kertas, dan bahan kimia.

Sementara,  produk  Rusia  yang  diminati  Indonesia,  antara  lain  besi  dan  baja,  batubara  bitumen, produk pertahanan, mesin, pupuk, garam, aluminium, dan sereal. Produk yang ditawarkan Indonesia, antara  lain  karet  dan  turunannya,  kopi  dan  turunannya,  teh,  crude  palm  oil  (CPO)  dan  turunannya, kakao dan turunannya, alas kaki, mesin, tekstil, serta produk perikanan dan makanan laut olahan.

Seperteri diketahui, sebelumnya Kemendag memfasilitasi penandatanganan kerja sama imbal dagang B2B Indonesia-Meksiko pada 2 Juli 2021. Kerja sama skema  imbal dagang diharapkan  dapat  segera diimplementasikan tahun ini. Sebab, hal ini merupakan strategi baru Kementerian Perdagangan untuk menggerakkan sektor perdagangan, khususnya dalam peningkatan ekspor.

Kementerian Perdagangan sejak  awal 2021 melakukan penjajakan  intensif  terkait  kerja sama  skema imbal  dagang  B2B dengan 35 negara di dunia. Ke-11  negara  itu di antaranya  yaitu  Meksiko, Turki, Afghanistan, Jerman, Belanda,  Perancis, Itali, Filipina, India, Iran, dan Rusia.  Negara-negara  tersebut memberikan respon positif untuk melakukan pembahasan teknis lebih lanju.

Selanjutnya: Indonesia kejar target imbal dagang dengan sejumlah negara potensial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×