Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama skema imbal dagang Bisnis ke Bisnis (B2B) antara PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sebagai Badan Pelaksana Imbal Dagang di Indonesia dan LLC Myriad Group selaku Badan Pelaksana Imbal Dagang di Rusia. Fasilitasi yang diberikan Kemendag ini merupakan upaya terobosan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Penandatangan dilakukan oleh Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Nina Sulistyowati dengan Direktur LLC Myriad Group Lubarto Sartoyo secara virtual pada hari Rabu (4/8).
Penandatanganan MoU disaksikan Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Jose Antonio Morato Tavares, Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor Marthin, Atas Perdagangan Tengku Bayu Nasrul Sjah, perwakilan dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), PT BNI Tbk., dan PT Askrindo.
Baca Juga: Kemendag terus membuka peluang pasar ekspor untuk UKM
“Penandatanganan MoU ini merupakan langkah nyata implementasi kerja sama imbal dagang B2B Indonesia dengan negara mitra. Kami berharap upaya ini dapat turut meningkatkan ekspor nasional, meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia-Rusia, serta berkontribusi untuk mendorong perdagangan dalam rantai nilai global ke depannya,”jelas Marthin dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (5/8).
Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Jose Antonio Morato Tavares mengatakan, penandatanganan MoU ini merupakan momen penting bagi hubungan Indonesia-Rusia.
“Ini adalah tonggak sejarah bagi peningkatan hubungan kerja sama bilateral Indonesia-Rusia. Kedutaan Besar RI Moskow mendukung penuh program penjajakan kerja sama imbal dagang B2B dengan negara mitra, termasuk Rusia. Program yang diinisiasi Kementerian Perdagangan ini menjadi strategi baru dalam menghadapi tantangan krisis global saat ini akibat pandemi Covid-19,” ungkap Jose.
Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Nina Sulistyowati menjelaskan, penandatanganan MoU dengan Rusia merupakan salah satu target PT PPI. Kerja sama ini menjadi bukti nyata komitmen PT PPI dalam mendukung program kerja sama imbal dagang B2B yang digencarkan Kementerian Perdagangan.
“PT PPI siap melaksanakan peran sebagai koordinator yang menjembatani eksportir dan importir dalam negeri. Kami akan terus berkoordinasi dengan Myriad Group selaku pihak koordinator di Rusia. Kami berharap, transaksi riil dapat segera kita wujudkan dalam waktu dekat,”tutur Nina.
Beberapa produk Indonesia yang diminati Rusia untuk diimbal dagangkan, antara lain batubara, diesel, karet, kopi, arang kelapa, aluminium, alat kesehatan untuk operasi dan kesehatan untuk gigi, bahan baku kosmetik, alat pelindung diri (APD), dan aluminium. Sedangkan, produk yang ditawarkan Rusia yaitu jagung, kuaci, daging, tekstil, bahan baku kertas, dan bahan kimia.
Sementara, produk Rusia yang diminati Indonesia, antara lain besi dan baja, batubara bitumen, produk pertahanan, mesin, pupuk, garam, aluminium, dan sereal. Produk yang ditawarkan Indonesia, antara lain karet dan turunannya, kopi dan turunannya, teh, crude palm oil (CPO) dan turunannya, kakao dan turunannya, alas kaki, mesin, tekstil, serta produk perikanan dan makanan laut olahan.
Seperteri diketahui, sebelumnya Kemendag memfasilitasi penandatanganan kerja sama imbal dagang B2B Indonesia-Meksiko pada 2 Juli 2021. Kerja sama skema imbal dagang diharapkan dapat segera diimplementasikan tahun ini. Sebab, hal ini merupakan strategi baru Kementerian Perdagangan untuk menggerakkan sektor perdagangan, khususnya dalam peningkatan ekspor.
Kementerian Perdagangan sejak awal 2021 melakukan penjajakan intensif terkait kerja sama skema imbal dagang B2B dengan 35 negara di dunia. Ke-11 negara itu di antaranya yaitu Meksiko, Turki, Afghanistan, Jerman, Belanda, Perancis, Itali, Filipina, India, Iran, dan Rusia. Negara-negara tersebut memberikan respon positif untuk melakukan pembahasan teknis lebih lanju.
Selanjutnya: Indonesia kejar target imbal dagang dengan sejumlah negara potensial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News