Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .
Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Nina Sulistyowati menjelaskan, penandatanganan MoU dengan Rusia merupakan salah satu target PT PPI. Kerja sama ini menjadi bukti nyata komitmen PT PPI dalam mendukung program kerja sama imbal dagang B2B yang digencarkan Kementerian Perdagangan.
“PT PPI siap melaksanakan peran sebagai koordinator yang menjembatani eksportir dan importir dalam negeri. Kami akan terus berkoordinasi dengan Myriad Group selaku pihak koordinator di Rusia. Kami berharap, transaksi riil dapat segera kita wujudkan dalam waktu dekat,”tutur Nina.
Beberapa produk Indonesia yang diminati Rusia untuk diimbal dagangkan, antara lain batubara, diesel, karet, kopi, arang kelapa, aluminium, alat kesehatan untuk operasi dan kesehatan untuk gigi, bahan baku kosmetik, alat pelindung diri (APD), dan aluminium. Sedangkan, produk yang ditawarkan Rusia yaitu jagung, kuaci, daging, tekstil, bahan baku kertas, dan bahan kimia.
Sementara, produk Rusia yang diminati Indonesia, antara lain besi dan baja, batubara bitumen, produk pertahanan, mesin, pupuk, garam, aluminium, dan sereal. Produk yang ditawarkan Indonesia, antara lain karet dan turunannya, kopi dan turunannya, teh, crude palm oil (CPO) dan turunannya, kakao dan turunannya, alas kaki, mesin, tekstil, serta produk perikanan dan makanan laut olahan.
Seperteri diketahui, sebelumnya Kemendag memfasilitasi penandatanganan kerja sama imbal dagang B2B Indonesia-Meksiko pada 2 Juli 2021. Kerja sama skema imbal dagang diharapkan dapat segera diimplementasikan tahun ini. Sebab, hal ini merupakan strategi baru Kementerian Perdagangan untuk menggerakkan sektor perdagangan, khususnya dalam peningkatan ekspor.
Kementerian Perdagangan sejak awal 2021 melakukan penjajakan intensif terkait kerja sama skema imbal dagang B2B dengan 35 negara di dunia. Ke-11 negara itu di antaranya yaitu Meksiko, Turki, Afghanistan, Jerman, Belanda, Perancis, Itali, Filipina, India, Iran, dan Rusia. Negara-negara tersebut memberikan respon positif untuk melakukan pembahasan teknis lebih lanju.
Selanjutnya: Indonesia kejar target imbal dagang dengan sejumlah negara potensial
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News