kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemendag fasilitasi penandatanganan MoU skema imbal dagang Indonesa-Rusia


Kamis, 05 Agustus 2021 / 19:34 WIB
Kemendag fasilitasi penandatanganan MoU skema imbal dagang Indonesa-Rusia
ILUSTRASI. Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Handoyo .

Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Nina Sulistyowati menjelaskan, penandatanganan  MoU  dengan  Rusia  merupakan  salah  satu  target  PT  PPI.  Kerja  sama  ini  menjadi bukti  nyata  komitmen PT PPI dalam mendukung  program  kerja  sama  imbal  dagang  B2B  yang digencarkan Kementerian Perdagangan.

“PT PPI siap melaksanakan peran sebagai koordinator yang menjembatani eksportir dan importir dalam negeri. Kami akan terus berkoordinasi dengan Myriad Group selaku pihak koordinator di Rusia. Kami berharap, transaksi riil dapat segera kita wujudkan dalam waktu dekat,”tutur Nina.

Beberapa produk Indonesia yang diminati Rusia untuk diimbal dagangkan, antara lain batubara, diesel, karet, kopi, arang  kelapa, aluminium, alat kesehatan untuk  operasi  dan  kesehatan  untuk gigi, bahan baku kosmetik,  alat  pelindung  diri  (APD),  dan aluminium.  Sedangkan, produk yang ditawarkan Rusia yaitu jagung, kuaci, daging, tekstil, bahan baku kertas, dan bahan kimia.

Sementara,  produk  Rusia  yang  diminati  Indonesia,  antara  lain  besi  dan  baja,  batubara  bitumen, produk pertahanan, mesin, pupuk, garam, aluminium, dan sereal. Produk yang ditawarkan Indonesia, antara  lain  karet  dan  turunannya,  kopi  dan  turunannya,  teh,  crude  palm  oil  (CPO)  dan  turunannya, kakao dan turunannya, alas kaki, mesin, tekstil, serta produk perikanan dan makanan laut olahan.

Seperteri diketahui, sebelumnya Kemendag memfasilitasi penandatanganan kerja sama imbal dagang B2B Indonesia-Meksiko pada 2 Juli 2021. Kerja sama skema  imbal dagang diharapkan  dapat  segera diimplementasikan tahun ini. Sebab, hal ini merupakan strategi baru Kementerian Perdagangan untuk menggerakkan sektor perdagangan, khususnya dalam peningkatan ekspor.

Kementerian Perdagangan sejak  awal 2021 melakukan penjajakan  intensif  terkait  kerja sama  skema imbal  dagang  B2B dengan 35 negara di dunia. Ke-11  negara  itu di antaranya  yaitu  Meksiko, Turki, Afghanistan, Jerman, Belanda,  Perancis, Itali, Filipina, India, Iran, dan Rusia.  Negara-negara  tersebut memberikan respon positif untuk melakukan pembahasan teknis lebih lanju.

Selanjutnya: Indonesia kejar target imbal dagang dengan sejumlah negara potensial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×