Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemendag) bakal melakukan revitalisasi Pasar Turutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara yang mengalami kebakaran pada 7 April lalu.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menegaskan pasar yang mengalami kerusakan dan kebakaran menjadi prioritas Kemendag. Pasalnya fungsi pasar menjadi penting untuk memenuhi kebutuhan baik masyarakat maupun pedagang.
"Pemerintah akan bergerak cepat untuk membantu revitalisasi pasar serta melakukan pemantauan langsung ke pasar yang terdampak kebakaran ini," kata Jerry dalam keterangan diterima Kontan.co.id, Sabtu (7/9)
Berdasarkan informasi yang diterima Kemendag, sarana dan prasarana yang rusak hingga terbakar berjumlah 121 kios, 244 los di dalam balairung, dan 539 di luar balairung. Sementara itu jumlah pedagang yang terdampak kebakaran mencapai 904 pedagang.
Baca Juga: Pemindahan Pelabuhan Impor Bisa Picu Kenaikan Harga
Meski begitu, menurutnya Pasar Tarutung sudah mulai kembali beroperasi. Aktivitas perdagangan juga kembali berlangsung Rabu dan Sabtu di setiap minggunya.
Jerry juga mengatakan telah melakukan kunjungan sekaligus memantau harga pangan pokok di sana. Menurutnya beberapa pangan pokok terpantau stabil, bahkan ada tren penurunan harga untuk beberapa komoditas.
"Beberapa komoditas bawang merah harganya justru cenderung turun menjadi Rp 25.000/kg. Selain itu, ketersediaan stok bapok bagi kebutuhan masyarakat di sana dipastikan terjaga," jelas Jeri.
Baca Juga: China Desak AS untuk Segera Cabut Semua Tarif atas Barang-Barang Tiongkok
Secara detil, pihaknya menjelaskan harga pangan pokok di Pasar Tauntung tercatat beras medium Rp 14.000/kg, beras premium Rp 15.000/kg, bawang putih honan Rp 40.000/kg, cabai rawit merah Rp 46.000/kg.
Cabai merah keriting Rp 26.000/kg, cabai merah besar Rp 25.000/kg, gula pasir Rp 18.000/kg, minyak goreng Minyakita Rp 16.000/liter, minyak goreng premium Rp 20.000/liter, daging ayam ras Rp 35.000/kg dan telur ayam ras Rp 30.000/kg.
"Kemendag bersama dengan pemangku kepentingan memastikan ketersediaan stok dan harga agar terjaga," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News