kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kemelut impor garam industri diharapkan berakhir lewat PP


Jumat, 16 Maret 2018 / 18:16 WIB
Kemelut impor garam industri diharapkan berakhir lewat PP
ILUSTRASI. Pembuatan Garam Gandu Tradisional


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kemelut impor garam industri Indonesia diharapkan tidak terjadi kembali seiring dengan penandatanganan Peraturan Pemerintah (PP) terkait hal ini oleh Presiden Joko Widodo.

Hal tersebut dikatakan Direktur Jendral Perdagangan Luar Negeri Kemendag Oke Nurwan di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jumat (16/3) sore ini. "Dilihat dengan bentuk legal formalnya (dalam PP) yang sudah diundangkan mudah-mudahan tidak lagi (kemelut impor garam industri)," jelasnya.

Pasalnya, perusahaan yang ingin mengimpor garam bisa langsung meminta izin kepada Kemperin. Dengan kata lain, PP ini akan memperjelas kewenangan Menteri Perindustrian dan menghapus kewenangan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk memberikan rekomendasi terkait impor garam industri.

Ia juga menjelaskan PP tersebut merupakan kepentingan dari kelangsungan industri. Pun juga dalam perencanaan berusaha bagi para industri. Adapun dalam PP tersebut telah ditetapkan impor garam industri sebanyak 3,7 juta ton.

Pihaknya juga mengatakan, realisasi impor tersebut akan diserahkan seluruhnya kepada para importir. Termasuk dalam hal, negara mana yang akan impor. "Tergantung dari perusahaannya, tapi Kebanyakan dari Thailand, Australia, India malah sekarang Mesir Mesir dan Pakistan juga menawarkan mau impor atau tidak," tambah Oke.

Adapun, saat ini, pemerintah sudah memberikan izin impor garam sebanyak 2,37 juta ton untuk 21 perusahaan. Dengan garam untuk industri mencapai 3,7 juta ton, maka sisa kuotanya akan diberikan ke sekitar 30 perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×