Reporter: Umi Kulsum | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) merumuskan sejumlah langkah guna menggenjot ekspor non migas tahun ini. Pasalnya, di akhir 2018 kinerja ekspor sektor ini tak sesuai yang diharapkan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah memanfaatkan fasilitas perjanjian ASEAN Plus.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, pemerintah akan membuka akses pasar yang dilakukan secara formal dengan meneken perjanjian dengan mitra dagang di seluruh dunia. Salah satu yang akan memberi dampak pada peningkatan ekspor dengan adanya perjanjian ASEAN plus.
"Untuk perjanjian ASEAN plus sejak 2015 sudah dikeluarkan peraturan presiden (perpres) dan sudah masuk (entry). Itu akan memberikan dampak pada tahun 2019. Jadi kita bisa memanfaatkan fasilitas, kesepakatan yang sudah dimanfaatkan negara ASEAN. Indonesia saja yang paling akhir. Itu sudah bisa berjalan," kata Enggar di Kantornya, Senin (7/1).
Tak hanya meneken perjanjian dengan sejumlah mitra dagang, pemerintah juga giat menggandeng pengusaha dengan menyelenggarakan berbagai acara seperti forum bisnis dan sebagainya. Hal ini kata dia, menghasilkan cukup banyak transaksi langsung dan cepat ditindaklanjuti.
"Jadi saya tidak mau hanya ada pembicaraan formal antar kementerian dengan mitra saja, tapi juga dengan pengusaha. Negara negara mitra juga mendapatkan nilai positifnya dan positive respon," terangnya.
Selain itu investasi sektor manufaktur juga perlu menjadi perhatian khusus. Hal ini juga dapat menjadi salah satu pendukung ekspor dalam negeri juga bisa turut terkerek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News