Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sementara itu, Kepala Balitbang Kementerian Pertahanan Anne Kusmayati bilang menuturkan keberadaan litbang pengembangan daya berbasis thorium di Balitbang Kemhan telah sejalan dengan kebijakan Kementerian ESDM (Keputusan Menteri ESDM No. 39K/20/MEM/2019 Tentang RUPTL Tahaun 2019-2028) yang mengamanatkan perlunya langkah nyata menyiapkan proyek pembangunan PLTN mengingat sumber energi fosil semakin langka dan pertimbangan masa pembangunan PLTN yang sangat lama.
Ia menambahkan, program litbang pengembangan daya berbasis thorium yang telah dimulai pada 2019 nantinya akan berlangsung hingga Renstra 2020-2024.
Baca Juga: Duh, pesawat tempur Typhon yang akan dibeli Menhan Prabowo ternyata bermasalah
"Kemungkinan dapat berlanjut dan ini merupakan bentuk upaya Kementerian Pertahanan menjadi inisiator atau pengungkit dalam penguasaan teknologi nuklir generasi ke-4 yang memanfaatkan thorium yang tersedia melimpah di Indonesia," kata Anne.
Adapun, dalam kerja sama ini, ThorCon International, Pte. Ltd., akan memberikan Asistensi dan Technical Support kepada Balitbang Kementerian Pertahanan dalam mengembangkan reaktor TMSR skala kecil dibawah 50 MW.
Anne bilang, pengembangan reaktor TSMR dalam rangka pertahanan negara nantinya dapat di tempatkan secara khusus di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), sehingga dapat menjadikan Indonesia negara besar dan kuat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News