kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kembangkan industri hijau, pemerintah kerjasama dengan FMG Australia


Jumat, 04 September 2020 / 11:28 WIB
Kembangkan industri hijau, pemerintah kerjasama dengan FMG Australia
ILUSTRASI. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan


Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi bekerjasama dengan Fortescue Metals Group (FMG) untuk mengembangkan industri hijau.

Hal ini ditandai dengan Penandatanganan Deed of Agreement antara Indonesia yang diwakilkan Menko Marves Luhut B. Pandjaitan dengan Australia melalui Fortescue Future Industries. 

Menko Luhut menjelaskan, Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan sektor ekonomi hijau dalam rangka menambah nilai dan melaksanakan kebijakan investasi. Yakni sebagai alat untuk pembangunan ekonomi, menggunakan teknologi terbaik yang ada, memberikan pelatihan dan transfer teknologi, serta menjaga lingkungan dan menjamin hak-hak masyarakat untuk perkembangan kondisi sosial.

Luhut menyebut, penandatanganan akta kesepakatan ini bertujuan untuk memberikan kerangka kerja koordinasi melalui satuan tugas bersama untuk memfasilitasi, mempercepat dan melaksanakan investasi FMG di bidang industri hijau berbasis pengembangan 60 GW PLTA dan 25 GW PLTP energi terbarukan di seluruh nusantara. 

Baca Juga: Luhut sebut tingkat kesembuhan Covid-19 di Indonesia tertinggi dari rata-rata dunia

Dia menambahkan, investasi untuk pembangkit listrik, tidak termasuk infrastruktur tambahan, akan menelan biaya sekitar puluhan miliar dolar.

“Satuan tugas terdiri dari semua pemangku kepentingan utama dari kedua belah pihak yang akan diminta untuk melaksanakan pelaksanaan investasi secepat mungkin,” kata Luhut, Jumat (4/9).

Dia berharap, agar kedua belah pihak segera mewujudkannya. Luhut mengklaim, pemerintah telah menerima banyak proposal serupa dari investor lain namun perkembangannya terbilang lambat. Ia meyakini rencana investasi FMG melalui FMG Future Industries akan melaksanakan rencana investasinya lebih cepat dari investor lain.

“Ini hanya langkah pertama yang harus dipupuk. Saya pribadi akan mendorong tim saya untuk implementasi, saya yakin Andrew akan melakukan hal yang sama,” lanjut Luhut.

Baca Juga: Perusahaan Farmasi Menyiapkan Jalur Distribusi atau Rantai Dingin Vaksin Corona

Tidak hanya itu, Kemenko Maritim dan Investasi juga melakukan Penandatanganan Letter of Intent (LoI) tentang Pengurangan Sampah Plastik Laut di Indonesia antara Kemenko Marves RI dengan Minderoo Foundation, Australia. Penandatanganan LoI tersebut diyakini akan semakin memperkuat kebijakan Indonesia untuk secara substansial mengurangi kebocoran plastik ke perairan Indonesia.

Sebagai informasi, selain penandatangan dua kerjasama dengan Fortescue Future Industries, Kemenko Marves juga menandatangani Letter of Intent dengan Minderoo Foundation, Australia tentang pengurangan sampah plastik laut di Indonesia. 

Selanjutnya: Bakal Ada Pengembangan Proyek Pengelolaan Sampah RDF di 10 Kota

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×