Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali menggelar lelang Surat Berharga Negara (SBN). Dalam lelang kali ini, Bank Indonesia (BI) mengaku telah menyerap sebanyak Rp 2,3 triliun dari yang dimenangkan oleh Kementerian Keuangan yang sebesar Rp 16,6 triliun.
Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, sebelum lelang, pemerintah menetapkan target lelang sebesar Rp 20 triliun dengan target maksimal Rp 40 triliun.
Penawaran yang masuk mencapai Rp 44,4 triliun, dan bank sentral sebagai non competitive bidder, menawar sebanyak Rp 7,5 triliun.
Baca Juga: Peminat Lelang SUN Naik Tapi Pemerintah Tak Ambil Banyak
"Di dalam lelang, BI sebagai non competitive bidder. Sesuai nota kesepahaman kami, BI memang bisa maksimal bid 25% dari target maksimum. Maksimumnya memang Rp 10 triliun, tapi kami mendahulukan kepentingan pasar, biar pasar banyak nge bid. Makanya, kemarin kami hanya bid Rp 7,5 triliun," jelas Gubernur BI Perry Warjiyo, Rabu (29/4) via video conference.
Perry menambahkan, pemerintah hari ini akan membuka lelang tambahan karena target kemarin tidak terpenuhi. Kali ini, target yang dipatok sebesar Rp 23,38 triliun.
Menurut Perry, harga yang ditawarkan pemerintah juga sama dengan harga yang ditetapkan di lelang kemarin, yaitu rata-rata tertimbang untuk yield SBN 10 tahun kurang lebih 8,08%.
Dalam lelang kali ini, bank sentral masih bisa mengajukan penawaran. Kata Perry, BI masih akan menawar dengan jumlah yang sama, yaitu Rp 7,5 triliun.
Lebih lanjut, bila dalam lelang kedua ini pemerintah juga belum mencapai target, maka pemerintah bisa menggunakan lelang tahap ketiga alias private placement.
Baca Juga: Target tinggi, penawaran lelang SUN dinilai belum akan melonjak signifikan
"Dalam hal ini bisa dari bank, BI, atau pemerintah. Pokoknya sesuai kesepakatan jumlah dan harganya juga mengacu pada pasar terkini, yaitu yang diterbitkan dari PHEI. Itu mekanismenya," tandas Perry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News