Reporter: Grace Olivia | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - PANGKAL PINANG. Dalam rangka menggenjot peningkatan investasi, pemerintah terus mempercepat pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Presiden Joko Widodo hari ini, Kamis (14/3), resmi membuka operasional KEK Pariwisata Tanjung Kelayang di Pulau Belitung, Provinsi Bangka Belitung yang telah ditetapkan sejak tahun 2016 lalu.
Dibangun di areal seluas 324 hektare dengan target investasi sebesar Rp 10,3 Triliun, KEK Tanjung Kelayang diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 23.645 orang.
"Target investasi di KEK Tanjung Kelayang sebesar Rp 9 triliun. Investor yang sudah masuk misalnya (jaringan hotel) Sheraton. Nantinya ada Sofitel dan M Gallery juga akan masuk," terang Jokowi.
Jokowi menyebut, dengan KEK Tanjung Kelayang yang telah resmi beroperasi, diharapkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bangka Belitung berpotensi tumbuh hingga 300%. Menurutnya, hal tersebut merupakan dampak dari pariwisata akan sangat terlihat menumbuhkan perekonomian daerah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution juga melaporkan, KEK ini dikembangkan sebagai instrumen transformasi ekonomi masyarakat Bangka Belitung, dari sebelumnya pertambangan timah, menjadi kepariwisataan. Provinsi yang dulunya bergabung dengan Sumatra Selatan ini pun siap menjadi destinasi wisata kelas dunia.
"Lokasi KEK Tanjung Kelayang sangat strategis karena terletak di Pulau Belitung, yang secara geografis berada di antara Jakarta dan Singapura, yang diincar sebagai target captive market," lanjut Darmin.
Darmin menuturkan, sampai saat ini sudah 12 KEK yang ditetapkan, yaitu delapan diantaranya bertema manufaktur, dan empat lainnya bertema kepariwisataan. KEK yang sudah resmi beroperasi ada enam, yaitu KEK Sei Mangkei, KEK Tanjung Lesung, KEK Palu, KEK Mandalika, KEK Galang Batang, dan KEK Arun Lhokseumawe.
”KEK Tanjung Kelayang, bersama dengan KEK Bitung, Morotai, dan Maloy Batuta Trans Kalimantan, Insya Allah sudah dapat diresmikan pengoperasiannya," tandas Darmin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News